Jakarta, CNN Indonesia -- Penjualan
buku mengalami lonjakan tajam seiring pelonggaran
lockdown di Prancis. Persentase penjualan buku mencapai 230 persen dalam waktu sepekan.
Dilansir
AFP, studi mingguan yang dilakukan Livres Hebdo menunjukkan penjualan buku terus naik pada periode 11-17 Mei. Pembelian buku meningkat signifikan karena perpustakaan umum masih tutup selama pandemi virus corona.
Banyak toko buku di Prancis memang kembali buka setelah pemberlakuan lockdown selama hampir delapan pekan. Hal ini disambut positif oleh pembeli yang melakukan transaksi di toko maupun daring.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski penjualan buku mengalami lonjakan luar biasa setelah pelonggaran lockdown, secara keseluruhan penjualan mengalami penurunan. Penurunan mencapai 60 persen jika dibandingkan periode yang sama pada 2019.
Penurunan ini berdampak pada perusahaan penerbitan di Prancis. Para penerbit tersebut mengklaim pendapatan mereka turun hingga 80 persen akibat covid-19.
Prancis sendiri memiliki lebih banyak toko buku independen ketimbang negara-negara di benua Eropa lainnya. Harga buku di toko-toko ini terproteksi dan melindungi mereka dari diskon buku di perusahaan raksasa seperti Amazon.
Namun, situasi saat ini tidak menyenangkan bagi perusahaan penerbitan buku di Prancis. Mereka mengalami masalah sama seperti yang dialami industri jasa maupun makanan dan minuman karena pandemi virus corona.
Menteri Kebudayaan Prancis Franck Riester juga tidak tinggal diam menyikapi situasi ini. Pada Jumat (22/5), Riester mengatakan sedang bekerja untuk menyiapkan paket bantuan bagi dunia industri terdampak covid-19.
[Gambas:Video CNN] (jal/age)