Alasan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang IV Ditunda Lagi

CNN Indonesia
Selasa, 26 Mei 2020 15:42 WIB
Pemerintah luncurkan situs resmi Kartu Prakerja, Jakarta, Jumat, 20 Maret 2020. CNNIndonesia/Safir Makki
Pembukaan pendaftaran peserta Kartu Prakerja gelombang Iv kembali ditunda karena pemerintah masih mengevaluasi pelaksanaan program. Ilustrasi. (CNNIndonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Manajemen Pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja kembali mengumumkan pembukaan pendaftaran peserta Kartu Prakerja gelombang IV yang rencananya dilakukan mulai 2 Mei ini ditunda. Penundaan disampaikan setelah beberapa waktu lalu Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni P. Purbasari mengatakan pendaftaran gelombang IV akan dilakukan habis lebaran ini.

Penundaan tersebut merupakan yang kedua. Pada awal Mei lalu PMO program tersebut juga memutuskan menunda pendaftaran peserta Kartu Prakerja gelombang IV.

Lalu apa alasannya sampai penundaan dilakukan sampai dua kali?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Kemitraan dan Komunikasi Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Panji Winanteya Ruky saat penundaan pembukaan pendaftaran pertama dilakukan mengatakan kebijakan itu dilakukan karena kuota gelombang ketiga program Kartu Prakerja belum terpenuhi.

Ia mengatakan semula Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menargetkan ada 300 ribu peserta gelombang ketiga program Kartu Prakerja. Baru setelah itu, gelombang keempat dibuka.

Namun, data PMO mencatat jumlah pendaftar yang memenuhi kualifikasi menjadi peserta baru mencapai 224 ribu orang sampai dengan hari penutupan pukul 15.00 WIB.  Oleh karena itu, mau tidak mau pendaftaran gelombang keempat harus ditunda sampai kuota gelombang ketiga terpenuhi.

Alasan lain, kata Panji, juga karena PMO ingin membenahi administrasi yang belum selesai (back log). Sebab PMO mencatat ada 456.265 peserta di program Kartu Prakerja gelombang pertama dan kedua.

Kendati begitu, baru 360.650 peserta yang melakukan pembelian kelas pelatihan. Sementara sisanya, 95.615 peserta belum. Hal ini membuat jumlah peserta yang menyelesaikan kelas pelatihan pertama baru mencapai 219.489 peserta.

Lalu, baru 132.509 peserta yang memiliki akun e-money atau rekening bank mitra yang telah melakukan upgrade data pribadi (KYC). Sementara bank dan mitra pembayaran pun baru menyelesaikan verifikasi untuk 55.101 peserta.

Secara total, baru 51.255 peserta yang baru mendapatkan transfer insentif bulan pertama sebesar Rp600 ribu per peserta. "Jadi ada back log dalam pelaksanaannya, ada yang belum selesai di masing-masing tahapan," imbuhnya.

"Kami ingin selesaikan back log ini dulu. Karena kalau back log ini belum terselesaikan tapi sudah ditambah lagi nanti akan tambah beban dan buat lambat proses," jelasnya.

Lalu, untuk yang kedua, penundaan dilakukan karena PMO ingin mengevaluasi proses pendaftaran. Komite Cipta Kerja masih mengevaluasi proses pendaftaran, seleksi dan penetapan peserta dengan mempertimbangkan masukan dari lembaga pengawas pemerintah," katanya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (26/5).

Ia belum memastikan kapan evaluasi akan selesai dilakukan dan pendaftaran akan dibuka kembali. "Insya Allah kalau sudah ditetapkan, saya akan umumkan," katanya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER