Jakarta, CNN Indonesia --
Minyak berjangka naik sekitar dua persen pada akhir
perdagangan Kamis (28/5) waktu AS atau Jumat (29/5) pagi waktu Indonesia. Kenaikan terjadi seiring peningkatan aktivitas penyulingan AS yang dilakukan untuk mengimbangi kenaikan persediaan minyak mentah.
Dikutip dari Antara, minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli naik US$0,55 atau 1,6 persen ke US$35,29 per barel di London ICE Futures Exchange. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik US$0,9 atau 2,7 persen ke US$33,71 per barel di New York Mercantile Exchange.
Pergerakan minyak mentah AS itu mempersempit premi Brent atas WTI ke level terendah sejak pertengahan April. Persediaan minyak mentah AS naik 7,9 juta barel pekan lalu, melebihi ekspektasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Badan Informasi Energi (EIA) AS menyebut kenaikan terjadi akibat peningkatan impor minyak dari Arab Saudi. Namun di tengah kenaikan itu, EIA juga melaporkan kilang-kilang telah meningkatkan produksi mereka karena stok bensin turun secara tak terduga.
Sementara persediaan minyak mentah di pusat penyimpanan AS di Cushing, Oklahoma turun 3,4 juta barel. Direktur berjangka energi di Mizuho di New York Bob Yawger mengatakan sentimen tersebut membuat harga minyak yang awalnya jatuh karena kenaikan besar dalam stok minyak mentah berbalik menguat.
Harga minyak beberapa pekan belakangan ini bangkit dari keterpurukan seiring peningkatan permintaan yang terjadi setelah pandemi virus corona mengurangi konsumsi minyak dunia sekitar 30 persen. Penurunan permintaan membuat investasi dan produksi AS menurun supaya kelebihan pasokan tidak terjadi.
[Gambas:Video CNN] (antara/agt)