Jakarta, CNN Indonesia -- Ekonomi
Korea Selatan mengalami kontraksi atau menyusut pada kuartal pertama 2020 akibat penyebaran
virus corona. Berdasarkan data Bank of Korea yang dilansir Selasa (2/6), penyusutan ekonomi Korea Selatan mencapai 1,3 persen pada periode tersebut dibandingkan tiga bulan sebelumnya.
Dikutip dari AFP, penyusutan terjadi akibat pandemi virus corona. Pandemi telah membuat permintaan atau konsumsi di Negeri Gingseng tersebut menurun sehingga menekan pertumbuhan ekonomi.
Bank tersebut menyebut kontraksi ekonomi Korea Selatan pada tahun ini menjadi yang terparah sejak krisis finansial melanda dunia 2008 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korsel termasuk salah satu negara yang paling awal terkena dampak virus corona. Meski tidak menerapkan
lockdown seperti beberapa negara lain, Korsel menerapkan aturan ketat terkait
social distancing bagi masyarakatnya sejak Maret lalu supaya penyebaran virus corona bisa diatasi.
Penerapan kebijakan itu berdampak pada menurunnya konsumsi sektor masyarakat hingga 6,5 persen pada periode Januari-Maret dibandingkan kuartal sebelumnya.
"Terjadi penurunan untuk barang yang keluar dan penggunaan jasa," bunyi pernyataan Bank of Korea.
Kendati kondisi di Korsel belakangan ini berangsur membaik. Bank of Korea memperkirakan ekonomi Korsel hanya akan menyusut 0,2 persen di tahun 2020.
Ramalan sekaligus merevisi proyeksi mereka sebelumnya. Pasalnya, mereka pernah memperkirakan ekonomi Korea Selatan pada tahun ini akan tumbuh 2,1 persen
Ramalan tersebut lebih optimistis dibandingkan yang diberikan oleh Dana Moneter Internasional (IMF) yang memperkirakan ekonomi Korsel akan menusut 1,2 persen pada tahun ini.
[Gambas:Video CNN] (jal/agt)