Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah memberikan dukungan tambahan kepada lima
BUMN sebagai bagian dari program Penyelamatan
Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi
virus corona (covid-19). Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengatakan dukungan tambahan sebesar Rp19,65 triliun itu diberikan pada BUMN yang terdampak pandemi.
"Bagaimana mendefinisikan BUMN ini memang terdampak covid, kita lihat sisi
supply, demand, masalah operasional serta sisi finansialnya," jelas Febrio dalam
video conference, Kamis (4/6).
Lima perusahaan pelat merah tersebut antara lain PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sebesar Rp8,5 triliun; PT Kereta Api Indonesia (Persero) sebesar Rp3,5 triliun, PT Perkebunan Nusantara (Persero) sebesar Rp4 triliun, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk sebesar Rp3 triliun, dan Perum Perumnas sebesar Rp650 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dana tersebut akan disalurkan melalui investasi non-permanen pemerintah pada SMV Kementerian Keuangan. Di samping itu, dana talangan tersebut merupakan tambahan dari alokasi dukungan pemerintah kepada BUMN yang sebelumnya telah dianggarkan dalam APBN 2020 versi Perpres 54 Tahun 2020.
"Dana talangan ini
working capital jangka pendek, talangan investasi adalah sesuatu yang akan kembali. Ini bukan PMN, bukan penambahan modal secara permanen. Pemerintah talangi investasinya secara periode ini saja, harapannya BUMN bersangkutan bisa bergerak," jelasnya.
Adapun secara keseluruhan, dalam program PEN, pemerintah mengalokasikan anggaran untuk BUMN sebesar Rp 42,07 triliun. Selain talangan untuk modal kerja, mekanisme pemerintah dalam menyalurkan dukungan tambahan mulai dari penyertaan modal negara (PMN) hingga subsidi.
[Gambas:Video CNN] (hrf/age)