Bisnis Perlengkapan Sekolah Sepi Jelang Tahun Ajaran Baru

CNN Indonesia
Rabu, 03 Jun 2020 18:35 WIB
Calon pembeli mencoba baju seragam sekolah yang dijual di salah satu toko di Bandar Lampung, Lampung, Kamis (6/7). Memasuki tahun ajaran baru sejumlah toko penjualan perlengkapan sekolah mulai dipenuhi warga yang membeli berbagai perlengkapan sekolah. ANTARA FOTO/Ardiansyah/Spt/17.
Bisnis perlengkapan sekolah, seperti seragam dan alat tulis, sepi pembeli jelang tahun ajaran baru 2020/2021 di tengah pandemi corona. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Ardiansyah).
Jakarta, CNN Indonesia -- Bisnis perlengkapan alat sekolah sepi pembeli jelang tahun ajaran baru 2020/2021. Sejumlah toko di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, misalnya mengaku kehilangan banyak pembeli karena tidak ada kepastian kapan sekolah kembali dibuka setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akibat pandemi virus corona.

Toko Berkah Saudara yang terletak di lantai 2 blok C Pasar Minggu, salah satunya yang mengklaim penjualannya anjlok hampir 90 persen selama pandemi covid-19. Penjual di Toko Berkah Saudara, Kasanawati, menduga orang tua murid lebih memilih berbelanja online ketimbang datang ke ritel.

"Tahun ajaran baru enggak ada yang belanja. Kami buka juga enggak bisa lama-lama," ucapnya ketika ditemui CNNIndonesia.com, Rabu (3/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, hingga pukul 14.00 WIB, ketika toko harus tutup, tak ada satu pun pelanggan yang mampir Ia terpaksa sedikit membandel dan buka lebih lama hingga pukul 16.00 WIB, meskipun hanya berhasil melayani tiga pengunjung toko.

"Ini baru nambah satu lagi, sudah tiga. Kalau kami, terus terang saja, selama 35 tahun kerja, kayak begini baru kali ini dagangan sampai sepi begini," jelasnya.

Hal serupa terjadi pada toko perlengkapan sekolah lainnya. Toko Sepatu Abadi, misalnya, hanya kedatangan satu orang pembeli sepanjang hari ini.

Sugeng, pemilik toko tersebut, mengaku hanya beberapa hari membuka tokonya selama PSBB lantaran jumlah pembeli yang datang ke pasar turun drastis dan penjualan hanya dibatasi dari pukul 08.00-14.00 WIB. "Sudah pasti berkurang drastis. Hari ini saja satu sudah syukur banget," tuturnya.

Ia berharap pandemi corona segera usai dan ada kejelasan kapan kegiatan belajar mengajar dapat kembali dimulai. Dengan begitu, ada harapan dagangannya dapat kembali diburu pembeli.

"Kami gali lubang tutup lubang buat bisa makan. Jualan udah enggak laku," keluhnya.

Dari Bandar Lampung, pedagang seragam dan perlengkapan sekolah juga mengalami hal serupa. Sistyo, seorang pedagang grosir di wilayah setempat bahkan mengaku penjualan tahun ini turun hingga 70 persen dari tahun sebelumnya.

"Karena pandemi covid-19, penjualan baju seragam sekolah tidak seramai tahun sebelumnya," katanya dikutip dari Antara.

Menurut dia, penjualan perlengkapan sekolah merosot karena sistem belajar siswa selama pandemi covid-19 beralih ke daring atau online di rumah.

Padahal, harga seragam sekolah yang dijual Sistyo tidak berubah. Untuk seragam SD dibanderol Rp55 ribu per pasang, SMP Rp120 ribu per pasang, dan SMA Rp125 ribu-Rp150 ribu per pasang.

Antik, pedagang lain di Pasar Tengah Bandar Lampung juga menyebut stok buku tulis masih banyak. Biasanya, buku tulis diserbu pembeli pada musim ajaran tahun baru.

"Tahun lalu, kalau anak sekolah mau masuk, pembeli sudah banyak yang antre membeli buku tulis, tas, ataupun alat tulis, tapi sekarang sudah diberi tulisan diskon pun belum banyak yang datang," tandasnya lirih.

[Gambas:Video CNN]

(hrf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER