Dolar AS Babak Belur, Rupiah Menguat di Bawah Rp14 Ribu

CNN Indonesia
Jumat, 05 Jun 2020 12:38 WIB
Lembaran mata uang rupiah dan dollar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7). Mata uang rupiah di pasar spot exchange berada di level Rp14.375 per dolar AS atau terdepresiasi 50 poin atau 0,35 persen dibandingkan perdagangan sebelumnya yang berada pada nilai Rp14.325. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/kye/18
Kurs rupiah kian berotot pada Jumat (6/5) siang di level Rp13.885 per dolar AS. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah terpantau semakin perkasa pada Jumat (5/6) siang. Mata uang Garuda tembus Rp13.885 per dolar AS atau menguat 1,49 persen.

Analis Asia Valbury Futures Lukman Leong mengatakan mayoritas investor sedang memburu aset berisiko, seperti investasi di mata uang. Hal ini lantaran pasar merespons positif kebijakan sejumlah negara yang akan melonggarkan kebijakan lockdown di tengah pandemi virus corona.

'Iya, ada peningkatan risk appetite global ini membantu rupiah," ucap Lukman kepada CNNIndonesia.com.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia bilang situasi ini membuat aset aman seperti emas ditinggalkan sementara oleh pelaku pasar. Pasalnya, investasi di aset berisiko akan lebih menguntungkan ketika ada sentimen positif dari global.

Senada, Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menyatakan belum ada sentimen baru untuk rupiah. Menurutnya, pelaku pasar kini sedang memanfaatkan momentum demi meraup untung yang lebih besar.

"Secara global aset berisiko memang sedang menguat hingga siang ini. Pasar merespons pembukaan ekonomi," terang Ariston.

Selain itu, penambahan stimulus ekonomi yang dilakukan sejumlah negara untuk meredam dampak penyebaran virus corona juga menambah angin segar untuk aset berisiko. Beberapa negara tersebut, antara lain AS, Eropa, dan Jepang.

Tak hanya rupiah, penguatan juga terjadi di sejumlah mata uang Asia lainnya. Tercatat, dolar Singapura menguat 0,31 persen, ringgit Malaysia 0,34 persen, won Korea Selatan 0,66 persen, dan peso Filipina 0,39 persen.

Hal yang sama terjadi pada mayoritas mata uang di negara maju. Lihat saja, poundsterling Inggris menguat 0,13 persen, dolar Kanada 0,07 persen, dan dolar Australia 0,46 persen.

[Gambas:Video CNN]

(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER