REKOMENDASI SAHAM

Jelang Mal Buka, Siap-siap Saham Ritel Bangkit

Wella Andany | CNN Indonesia
Senin, 08 Jun 2020 07:31 WIB
Pegawai toko menyiapkan produk fashion di salah satu retail di pusat perbelanjaan Lotte Avenue, Jakarta, Kamis, 4 Juni 2020. Kegiatan sosial ekonomi di pusat perbelanjaan akan dibuka Senin 15 Juni 2020. CNNIndonesia/Safir Makki
Analis merekomendasikan investor mengoleksi saham-saham sektor ritel seiring dengan new normal dan akan dibukanya mal DKI. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia -- Tren hijau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam beberapa pekan belakangan boleh dibilang sebagai munculnya harapan investor pada pasar modal dalam negeri. Selama sebulan terakhir ini, investor tercatat memarkir dana sebesar Rp11,34 triliun.

Pendiri LBP Institute Lucky Bayu Purnomo optimis pekan ini indeks akan melenggang di zona positif seperti halnya pekan lalu yang tercatat menguat 4,08 persen, yakni dari 4.753 menjadi 4.947.

Bersamaan dengan momentum IHSG menuju ke level 5.000, Lucky mengingatkan investor untuk tidak asal menempatkan portofolio, meskipun penguatan memang terjadi merata hampir di seluruh sektor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Katanya, tren akan mengikuti sentimen utama, yaitu kebijakan terkait penanganan pandemi virus corona.

Selama masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menuju tatanan normal baru, Lucky menyebut, beberapa sektor yang diizinkan beroperasi berpotensi meroket lebih dulu, terutama sektor ritel.

"Mengarah pada new normal, sektor pilihan kali ini adalah ritel dengan beberapa saham pilihan, seperti ACES, MPPA, dan RALS," ungkapnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (8/6).

DKI Jakarta sebagai kota penggerak utama perekonomian negara mengumumkan akan membuka roda ekonomi secara bertahap. Rencananya, perkantoran ibu kota kembali beroperasi mulai hari ini, Senin.

Kemudian, mal dan pasar non-pangan menyusul dibuka pada 15 Juni 2020. Lalu, taman rekreasi akan kembali dibuka untuk umum pada 20 Juni 2020 atau 21 Juni 2020.

[Gambas:Video CNN]

Pendiri LBP menilai sekarang adalah saat yang tepat untuk mulai mengoleksi saham-saham ritel yang diperkirakan bangkit ketika pusat perbelanjaan resmi dibuka.

"Apresiasi pasar menyambut pelonggaran PSBB memberi sentimen positif ke sektor ritel akibat pembatasan yang otomatis membuat kinerja sektor ritel menurun," imbuh Lucky.

Sempat hancur-hancuran akibat PSBB, PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) mulai menunjukkan penguatan dalam beberapa pekan terakhir. Dari posisinya yang amblas 33,33 persen pada 3 bulan terakhir, harga saham perusahaan yang menjajal keperluan sekunder ini terpantau menguat 11,3 persen sebulan lalu.

Meski sebagian penguatan berasal dari penjualan musiman perayaan lebaran, namun Lucky bilang penguatan akan menjadi momentum kenaikan saham RALS yang ditutup di level 640 pada perdagangan akhir pekan lalu.

"RALS masih cederung menguat terbatas menguji level tertinggi di angka 760," paparnya.

Lucky juga memproyeksi saham perusahaan ritel keperluan rumah tangga dan gaya hidup, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), mampu menguji di level terbaiknya selama 52 pekan terakhir, yaitu di posisi Rp1.920 per saham.

Walau tak serta-merta melesat sekaligus, namun investor jangka menengah-panjang bisa saja mengoleksi saham ACES untuk panen untung saat emiten berada di posisi puncak.

Secara fundamental, ACES juga terbukti berkinerja kinclong. Pada 2019, perusahaan mencetak laba sebesar Rp1,03 triliun atau tumbuh 6,8 persen dibandingkan dengan posisi 2018 yaitu Rp964,55 miliar.

Lonjakan laba ditopang oleh penjualan bersih yang juga melejit 12,47 persen dari Rp7,24 triliun menjadi Rp8,14 triliun pada periode yang sama.

Seiring dengan raupan untung, beban utang perusahaan juga meningkat sebesar 8,47 persen menjadi Rp1,18 triliun. Ekuitas perseroan untuk 2019 tercatat sebesar Rp4,74 triliun.

Dari sisi aset, ACES mencatatkan kenaikan aset sebesar 11,26 persen dari Rp5,32 pada 2018 menjadi Rp5,92 triliun pada 2019.

Selain mematok ACES di harga tertingginya, Lucky juga memasang harga target sebesar 145-150 untuk saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

Meski melihat potensi menjanjikan, namun Analis Sucorindo Hendriko Gani mengingatkan investor untuk tak sembarang belanja saham ritel. Ia bilang bisa jadi berbagai ritel tidak langsung bisa mencetak untung.

Katanya, teliti dampak yang ditimbulkan pandemi virus corona terhadap calon saham yang dilirik. Portofolio kuartal pertama 2020 perusahaan pun bisa dijadikan acuan investor. Amannya, pilih emiten first liner (unggulan), seperti RALS dan ACES.

Selain fundamental yang kuat, secara teknikal kedua emiten pun menunjukkan tren bullish atau menanjak. "Secara teknikal, RALS target di 690-700 dan ACES 1.600-1.700," pungkasnya.

(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER