Erick Thohir Bakal Lebur AP I dan II Jadi Satu Perusahaan

CNN Indonesia
Selasa, 09 Jun 2020 21:05 WIB
KETUA Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Erick Thohir menjadi penbicara dalam diskusi  bertema “Mengapa Harus Memilih?” yang diselenggarakan Alumni Theresia Bersatau. Jakarta, Sabtu, 23 Februari 2019. Kementerian BUMN akan menggabungkan PT Angkasa Pura I dan II sebagai bagian dari upaya efisiensi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan menggabungkan PT Angkasa Pura I (Persero) dan PT Angkasa Pura II (Persero) menjadi satu perusahaan. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk melakukan efisiensi di perusahaan pelat merah.

"Nanti yang namanya Angkasa Pura akan digabungkan menjadi satu," ucap Erick dalam video conference, Selasa (9/6).

Angkasa Pura merupakan perusahaan pelat merah yang mengelola bandara di Indonesia. Mengutip laman resmi Angkasa Pura I, perusahaan saat ini mengelola 13 bandara di Indonesia.

Beberapa bandara yang dikelola tersebut, antara lain Bandara I Ngurah Rai, Bandara Juanda, Bandara Sultan Hasanuddin, Bandara Sams Sepinggan, Bandara Frans Kaisiepo, Bandara Adisutjipto, dan Bandara Internasional Lombok.

Sementara, Angkasa Pura II mengelola 19 bandara di Indonesia. Sejumlah bandara itu, antara lain Bandara Soekarno Hatta, Bandara Halim Perdana Kusuma, Bandara Kualanamu, Bandara Supadio, Bandara Minangkabau, dan Bandara Sultan Syarir Kasim II.

Erick menambahkan pihaknya juga akan menggabungkan Angkasa Pura dengan perusahaan logistik di sektor udara yang saling berkaitan satu sama lain. Menurutnya, hal ini juga sudah dilakukan di negara lain.

"Ini bagian dari efisiensi yang terjadi seperti yang dilihat di negara-negara seperti Timur Tengah seperti Emirates atau Qatar yang sudah bersinergi logistik udara dan pelayanan dengan bandara," jelas Erick.

Sejauh ini, Kementerian BUMN telah memangkas jumlah perusahaan pelat merah dari 142 perusahaan menjadi 107 perusahaan. Artinya, ada pengurangan 35 BUMN.

[Gambas:Video CNN]

"Restrukturisasi ini kami melakukan keputusan bersama Menteri Keuangan (Sri Mulyani). Dari 142 BUMN sekarang kami bisa mengkategorikan BUMN jumlahnya 107 perusahaan," katanya.

Selain jumlah BUMN, Erick juga telah mengurangi klaster BUMN dari 12 menjadi hanya 12 klaster. Dengan pembagian klaster ini, masing-masing wakil menteri memiliki tanggung jawab terhadap enam kluster.

"Alhamdulillah klaster dari 27 tingal 12. Kluster ini dibentuk tadi value chain, supply chain, dan dilihat core bisnisnya," pungkas Erick.

(aud/sfr)
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER