Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (
BUMN) menyatakan jumlah
dividen dari buku keuangan perusahaan pelat merah tahun ini hanya seperempat atau 25 persen dari target yang sebesar Rp49 triliun. Artinya, total dividen yang disetorkan oleh BUMN hanya sebesar Rp12,25 triliun.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan dividen dari buku keuangan 2020 akan dibagikan pada 2021 mendatang. Jumlahnya bergantung dari kinerja keuangan perusahaan masing-masing pada 2020.
"Mohon maaf pada 2021 saya sudah lapor Kementerian Keuangan, dividen yang diperkirakan tahun ini mungkin hanya bisa seperempat," ucap Erick dalam video conference, Selasa (9/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak tercapainya target dividen disebabkan penurunan kinerja keuangan perusahaan pelat merah akibat pandemi virus corona. Erick mencontohkan PT Angkasa Pura (Persero).
Arus kas tersebut diramal mengetat karena digunakan untuk membayar gaji pegawai. "Angkasa Pura saat ini masih untung, tapi uangnya digunakan untuk menjaga arus, bayar pegawai," tutur Erick.
Begitu juga dengan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI. Erick menyebut pendapatan perusahaan anjlok 90 persen seiring dengan penurunan penumpang akibat virus tersebut.
"Mau tidak mau agar bisa menjaga keberlanjutan usahanya, keuntungan KAI tidak dibuat untuk membayar dividen. Tapi untuk menjaga arus kas," jelas Erick.
Ie menegaskan BUMN tak memiliki pilihan lain. Pemotongan dividen menjadi keharusan demi menjaga keberlangsungan usaha setelah dihantam wabah virus corona.
"Ini bukan pilihan tapi keharusan. BUMN ini juga yang mendorong sepertiga perekonomian nasional," kata Erick.
[Gambas:Video CNN] (aud/agt)