Jakarta, CNN Indonesia --
Harga minyak dunia balik arah (rebound) pada perdagangan Rabu (10/6). Penguatan
harga minyak mengabaikan data persediaan minyak mentah AS yang tembus ke rekor tertinggi.
Mengutip Antara, Kamis (11/6), minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus naik 55 sen menjadi US$41,73 per barel di London ICE Futures Exchange. Harga minyak Brent naik lebih dari dua kali lipat usai jatuh ke level terendah 21 tahun di bawah US$16 pada April lalu.
Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik 66 sen menjadi US$39,60 per barel di New York Mercantile Exchange.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan persediaan minyak mentah AS tercatat sebesar 538,1 juta barel pada 5 Juni. Stok itu naik 5,7 juta barel dalam sepekan.
Kenaikan persediaan AS melebihi perkiraan analis. Terjadi tambahan pasokan karena impor minyak dalam jumlah besar dari Arab Saudi mencapai lebih dari 1,5 juta barel per hari. Arab Saudi meningkatkan ekspor selama perang harga dengan Rusia pada Maret dan April lalu.
Namun, tambahan stok minyak mentah AS diimbangi dengan kenaikan permintaan, meskipun masih jauh di bawah level periode yang sama tahun lalu.
"Kami melihat dukungan di pasar berasal dari produk dan bukan minyak mentah," kata Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates.
Harga minyak ditopang pemangkasan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC), Rusia dan lainnya, atau OPEC+.
Organisasi ini sepakat memangkas pasokan minyak sebesar 9,7 juta barel per hari (bph), atau sekitar 10 persen dari permintaan sebelum pandemi. OPEC+ sepakat untuk memperpanjang pemangkasan rekor pasokan hingga akhir Juli.
[Gambas:Video CNN] (ulf/bir)