Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Koordinator Kemaritiman dan
Investasi (Kemenkomarves) menyatakan pemerintah belum memiliki keputusan resmi soal rencana pemindahan pengembangan kawasan
industri dari
Brebes ke Batang, Jawa Tengah. Menurut mereka, rencana masih dibahas di internal pemerintah.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Ridwan Djamaluddin mengatakan pihaknya memang telah menerima pendapat dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menyebut lahan di Batang lebih siap ketimbang di Brebes. Hanya saja, belum ada 'hitam di atas putih' soal pengembangan kawasan industri itu.
"Belum ada yang putus secara legal, ada rencana kawasan industri di Brebes awalnya lalu bergeser ke Batang karena lahan lebih baik. Belum ada keputusan," kata Ridwan dalam video conference, Senin (15/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ridwan justru menyatakan pengembangan kawasan industri itu bisa dilakukan di luar Pulau Jawa. Namun, dengan syarat pengembangan kawasan bisa dilakukan segera dan sumber daya manusia (SDM) tersedia.
"Kalau tidak ada pertimbangan khusus menurut saya tidak ada salahnya menempatkan relokasi industri ke luar Pulau Jawa. Ini pertimbangan bagus. Tapi belum ada keputusan," jelas dia.
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan pemerintah akan memindahkan pengembangan kawasan industri yang semula di Brebes menjadi di Batang. Kebijakan itu ditempuh karena ada kendala pembebasan lahan untuk kawasan industri di Brebes.
"Kalau mendengar ada proyek pembangunan kawasan industri di Brebes, kemungkinan akan diubah ke Batang. Tapi ini terlalu dini disampaikan," ucap Erick.
Menurutnya, investor dari Jepang akan berinvestasi ke Indonesia dalam waktu enam bulan ke depan. Di tengah rencana itu, pemerintah masih harus membebaskan lahan di Brebes.
[Gambas:Video CNN]
Makanya, pemerintah perlu memutar otak untuk menyediakan lahan sesegera mungkin demi menarik investor asing merelokasi pabriknya ke Indonesia. Erick memastikan lahan milik milik PT Perkebunan Nusantara (Persero) atau PTPN di Batang dengan luas 4 ribu hektare (ha) dan 300 meter berupa rel kereta api dan pelabuhan peninggalan Belanda siap dikonversi menjadi lahan industri.
"Semua akan dikonversikan jadi lahan industri investasi percepatan pemindahan partner dari Jepang dan Amerika Serikat (AS)," kata Erick.
(aud/agt)