Jakarta, CNN Indonesia -- Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) mengungkap ada yang berupaya menebar kabar bohong alias
hoaks seputar pembukaan operasional
mal di tengah masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke tatanan hidup baru (
new normal).
Ketua APPBI Stefanus Ridwan mengatakan salah satunya hoaks berkaitan dengan penerapan sistem QR Code kepada pengunjung mal. Dalam kabar disebutkan sistem ini memungkinkan mal bisa mencatat ke toko atau tenant mana saja pengunjung ketika beraktivitas di mal.
Bila tiba-tiba pengunjung terdeteksi positif terjangkit virus corona atau covid-19, maka mereka yang sempat berada di satu kawasan dengan pengunjung terjangkit harus melakukan karantina mandiri. Dengan begitu, sistem QR Code ini bisa menjadi
tracing untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Misalnya berita hoaks tentang QR Code yang beredar di media sosial, itu berita hoaks, itu bohong banget. Bahkan ternyata kalau ada yang kena covid-19, semua yang datang akan di-
lockdown di rumah. Saya kira itu bohong banget. Jadi ini perlu dilawan." ucapnya ketika mendampingi Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto saat meninjau penerapan protokol kesehatan sekaligus pembukaan kembali operasional mal Kota Kasablanka di kawasan Jakarta Selatan pada Selasa (16/6).
Hoaks lain, sambungnya, berkaitan dengan isu pengelola mal menjual barang kadaluarsa dan sudah jamuran kepada pengunjung. Hal ini tak lepas sebagai dampak dari penutupan mal sekitar dua sampai tiga bulan terakhir.
"Justru supermarket kami di Lotte, Carrefour, itu barangnya malah habis terus, jadi bagaimana menjual yang kadaluarsa? Barangnya saja
fast moving semua," katanya.
Stefanus meminta seluruh pihak, mulai dari pengelola mal, toko, pengunjung, pemerintah, satpol PP hingga penegak hukum untuk sama-sama memerangi hoaks itu.
"Ini harus kita bantah sama-sama supaya itu nanti jangan dijadikan ganjelan," ujarnya.
[Gambas:Video CNN]
Sekitar 80 mal pada Senin (15/6) kemarin setelah tiga bulan tutup karena virus corona. Ridwan menambahkan selain 80 itu, sejumlah mal akan menyusul buka mulai 18 Juni nanti.
"Mal-mal di Sedayu akan menyusul juga pada 18 Juni nanti. Begitu juga saya kira di seluruh Indonesia," tuturnya.
Menurut catatannya, hampir semua mal di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Bali, Bandung, Jawa Tengah, Solo, Surabaya, dan Malang yang sudah buka. Dengan begitu, ia memperkirakan aktivitas ekonomi di mal-mal akan mulai berjalan efektif pada minggu ini.
"Sumatera Utara, sudah 19 mal buka di sana. Di Bali, semua buka kecuali dua mal di Seminyak dan Plaza Renon di sana belum buka," terangnya.
(uli/agt)