Dirut Faik Fahmi Siapkan Rebound Strategy Sambut New Normal

Advertorial | CNN Indonesia
Rabu, 17 Jun 2020 00:00 WIB
adv angkasa pura
Dirut Angkasa Pura I Faik Fahmi. Foto: Dok. AP I
Jakarta, CNN Indonesia --

Menyongsong fase new normal dalam situasi pandemi COVID-19, Angkasa Pura (AP) I menyiapkan rebound strategy guna mendukung operasional bisnis. Langkah tersebut diambil untuk mendukung skenario new normal yang diarahkan pemerintah melalui Kementerian BUMN.

"Angkasa Pura I menyiapkan rebound strategy sebagai upaya mengantisipasi konsisi new normal dan menyiapkan lompatan pertumbuhan perusahaan pada 2021 melalui program kerja multi dimension performance improvement di mana berbagai upaya dalam rebound strategy yang sudah mulai dilakukan pada sisa tahun ini dapat dirasakan pada 2021, ketika situasi sudah berangsur kembali normal dari pandemi COVID-19," ujar Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi.

AP I membuat enam inisiatif dalam rebound strategy terkait antisipasi new normal dan pengembangan new busineess dengan melibatkan process-people-technology. Inisiatid tersebut di antaranya:

1. Persiapan The New Normal

Angkasa Pura I memetakan dan menyiapkan touch points dalam perubahan perilaku pengguna bandara di fase new normal atau ketika pandemi dinyatakan usai.

Di antara touch point tersebut, yakni petugas konter check-in wajib menggunakan masker dan sarung tangan, serta sanitasi bagasi. Selanjutnya pada bagian security checkdiwajibkan sanitasi barang bawaan, optimalisasi CCTV untuk mengenali wajah dan masker, serta penggunaan thermal scanner.

Di Waiting room, posisi tempat duduk diberi jarak, makanan dijual menggunakan vending machine dengan pembayaran digital. Sementara itu, pada boarding gate ditentukanjarak antrean minimal 1,5 meter antar penumpang.

2. Penguatan Portofolio Bisnis Baru

AP I menyiapkan sejumlah adjacent business untuk memperkuat portofolio. Konsep adjacent business diimplementasikan lewat pembuatan alur bisnis baru yang tidak memiliki ketergantungan terhadap jumlah trafik pesawat dan penumpang. Selain itu, AP I berupaya mengoptimalkan aset lahan tidak produktif untuk menunjang alur bisnis baru tersebut.

Strategi selanjutnya yakni diversifikasi pendapatan melalui digital monetizing dan optimalisasi anak perusahaan agar dapat menciptakan ekosistem bandara yang terintegrasi melalui aerocity, cargo village, amusement park, dan komponen lainnya.

3. Business Process Improvement

Guna mencapai efisiensi maksimal, AP I memperbaiki proses bisnis eksisting dalam konteks revenue safeguarding dan cost leadership. Tekonologi digital menjadi salah satu bagian dalam perbaikan proses bisnis, seperti penggunaan artificial intelligence untuk mencatat pergerakan parkir pesawat dan penggunaan aviobridge.

4. Restrukturisasi Organisasi

AP I mencanangkan simplifikasi organisasi kantor cabang serta pembagian fokus kantor pusat dan kantor cabang untuk optimalisasi proses penyusunan kebijakan dan monitoring kinerja (kantor pusat) serta pelaksanaan kegiatan operasi dan layanan (kantor cabang), serta memberdayakan peran pejabat fungsional dalam bidangnya.

5. Enterprise Architecture

Dalam hal ini, dilakukkan pemetaan ulang arsitektur bisnis, data, aplikasi, dan teknologi di Angkasa Pura I beserta anak perusahaannya.  Tak ketinggalan, penyusunan tata kelola induk dan anak perusahaan masuk dalam bagian dari strategi.

6. Strategic Procurement

Strategi ini mencakup penguatan perencanaan pengadaan melalui category management dan sentralisasi tim pengadaan.

"Situasi saat ini dan prediksi ke depan merupakan momen yang sangat menantang bagi operator bandara untuk menjalankan bisnis dan kewajiban pelayanan publiknya. Namun melalui upaya persiapan ini, Angkasa Pura I optimis dapat lebih siap memasuki masa new normal dan melakukan lompatan bisnis ketika pandemi ini berakhir nanti," kata Faik menambahkan.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER