Neraca Dagang Surplus, Kemendag Waspadai Kinerja Minus Ekspor

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2020 15:20 WIB
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (28/6/2019). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor Indonesia pada Mei 2019 mencapai 14,74 miliar dolar Amerika atau naik 12,42 persen dibanding April 2019 yang didorong oleh meningkatnya ekspor migas dan nonmigas. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/ama. *** Local Caption ***
Kemendag mewaspadai penurunan ekspor masih akan berlanjut di tengah pandemi virus corona. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mewaspadai penurunan kinerja ekspor nonmigas di tengah pandemi virus corona (covid-19).

"Pandemi Covid telah berdampak ke kinerja perdagangan. Berdasarkan publikasi BPS, meski neraca perdagangan positif tapi dari sisi ekspor turun. Impor turun lebih dalam lagi. Ini perlu kita waspadai," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Kasan Muhri dalam webinar bertajuk "Akses Pasar UKM Eksportir Indonesia ke Jepang Pasca Covid-19", seperti dilansir dari Antara, Kamis (18/6).

Kasan menuturkan pihaknya telah merumuskan kebijakan strategis yang bertujuan untuk menahan penurunan ekspor lebih dalam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Strategi itu diantaranya mengamankan pasar ekspor utama dan memperluas pasar ekspor baru; meningkatkan daya saing, diversifikasi produk ekspor dan fasilitasi perdagangan; menggiatkan promosi ekspor dan penguatan pencitraan Indonesia; kemudian pemanfaatan e-commerce untuk produk domestik.

Selanjutnya penyederhanaan prosedur ekspor dan kemudahan impor bahan baku/bahan penolong; optimalisasi dan reorientasi peran atase perdagangan dan ITPC; meningkatkan pengamanan perdagangan untuk penyelamatan ekspor di negara tujuan ekspor; serta percepatan penyelesaian perundingan perdagangan internasional.

Kasan menambahkan, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) juga menjadi perhatian Kemendag. Ia menyebut pemerintah juga terus mendorong agar para pelaku UKM bisa meningkatkan ekspornya secara daring.

"Terlebih fenomena setelah Covid-19 ini transaksi online signifikan peningkatannya," katanya.

[Gambas:Video CNN]

Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Mei 2020 surplus US$2,1 miliar, dengan nilai ekspor US$10,53 miliar dan impor US$8,44 miliar.

Nilai ekspor tersebut turun 13,40 persen dibandingkan April 2020, dan anjlok 28,95 persen dibandingkan nilai ekspor Mei 2019.

Sedangkan, nilai impor Mei 2020 merosot 32,65 persen dibanding April 2020, dan minus 42,2 persen dibandingkan Mei 2019.

(sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER