Khawatir Gelombang II Corona, Harga Emas Naik Jadi Rp900 Ribu

CNN Indonesia
Kamis, 18 Jun 2020 09:45 WIB
Harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau emas Antam kembali merosot Rp 1.000 menjadi Rp 654.000 per gram pada perdagangan Senin, 12 November 2018. Pada perdagangan Sabtu kemarin, harga emas Antam tercatat turun Rp 2.000 ke level Rp 655 ribu per gram. CNNIndonesia/Safir Makki
Harga emas Antam menguat ke posisi Rp900 ribu per gram pada perdagangan Kamis (18/6). Harga emas menguat karena kekhawatiran gelombang kedua corona. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga jual emas PT Antam (Persero Tbk berada di posisi Rp900 ribu per gram pada Kamis (18/6). Harga emas tercatat menguat Rp5.000 per gram dibandingkan posisi kemarin, yakni Rp895 ribu per gram.

Serupa, harga pembelian kembali (buyback) naik Rp6.000 per gram dari Rp784 ribu menjadi Rp790 ribu per gram pada hari ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data Antam, harga jual emas berukuran 0,5 gram senilai Rp480 ribu, 2 gram Rp1,74 juta, 3 gram Rp2,58 juta, 5 gram Rp4,28 juta, 10 gram Rp8,49 juta, 25 gram Rp21,12 juta, dan 50 gram Rp42,14 juta.


Kemudian, harga emas berukuran 100 gram senilai Rp84,21 juta, 250 gram Rp210,26 juta, 500 gram Rp420,32 juta, dan 1 kilogram Rp840,6 juta.

Harga jual emas sudah termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.

Sementara, harga emas di perdagangan internasional berdasarkan acuan pasar Commodity Exchange COMEX turun 0,07 persen menjadi US$1.734 per troy ons. Sedangkan, harga emas di perdagangan spot turun 0,12 persen ke US$1.724 per troy ons pada pagi ini.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pelaku pasar masih khawatir terhadap perkembangan kasus covid-19 yang belum melandai secara global.

Bahkan, pelaku pasar khawatir terjadi gelombang kedua pandemi virus corona usai sejumlah negara melakukan pelanggaran, sehingga mengganggu pemulihan ekonomi.

"Konflik geopolitik di Asia antara Korea Utara dan Korea Selatan serta China dan India, menambah kekhawatiran pelaku pasar terhadap potensi gangguan ekonomi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (18/6).

Selain itu, kebijakan bank sentral AS, The Fed, juga menopang harga emas. The Fed meluncurkan program pembelian obligasi korporasi AS di pasar sekunder. Guna menjalankan program itu The Fed menyiapkan anggaran hingga US$750 miliar.

Ariston menilai kebijakan itu bisa membuat likuiditas dolar AS di pasar bertambah, sehingga menopang harga emas.

"Stimulus The Fed membantu harga emas bertahan di atas US$1.700 per troy ons," imbuhnya.

Dengan sentimen di atas, ia memprediksi harga emas di pasar spot berpotensi menguat ke kisaran US$1.710 hingga US$1.740per troy ons.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER