Rupiah Terangkat ke Rp14.065 per Dolar AS Usai Kebijakan BI

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2020 09:40 WIB
Karyawan menghitung uang dolar AS di Kantor Cabang Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (18/3/2020). Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) pada Rabu (18/3) hingga pukul 10.09 WIB, nilai tukar rupiah melemah 140 poin atau 0,93 persen ke posisi Rp15.223 per dolar AS. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/wsj.
Rupiah menguat tipis 0,09 persen ke posisi Rp14.065 per dolar AS pada perdagangan Jumat (19/6) pagi usai pemangkasan bunga acuan BI. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.065 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (19/6) pagi. Mata uang Garuda menguat 0,09 persen jika dibandingkan perdagangan hari sebelumnya di level Rp14.077 per dolar AS.

Pagi ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau menguat terhadap dolar AS.  Yen Jepang menguat 0,06 persen, dolar Taiwan menguat 0,01 persenrupee India menguat 0,02 persen yuan China menguat 0,04 persen , baht Thailand menguat 0,05 persen

Sementara itu, dolar Singapura melemah 0,01 persen, won Korea Selatan melemah 0,37 persen, peso Filipina melemah 0,03 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,10 persen. Sedangkan, dolar Hong Kong masih stagnan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, mayoritas mata uang di negara maju masih bergerak variatif terhadap dolar. Poundsterling Inggris tercatat menguat 0,02 persen dan franc Swiss menguat 0,04 persen. Sebaliknya, dolar Australia melemah 0,06 persen dan dolar Kanada melemah tipis 0,01 persen.

Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pemangkasan suku bunga acuan BI memberikan sentimen positif untuk rupiah karena dianggap bisa membantu meningkatkan aktivitas ekonomi Indonesia.

Namun, faktor penggerak rupiah bukan BI saja. Rupiah masih sangat rentan dengan faktor dari luar. Saat ini, dari luar masih ada tarik menarik antara sentimen positif dan negatif, sehingga rupiah belakangan ini bergerak tipis.

"Pembukaan ekonomi kembali di tengah pandemi memberikan sentimen positif ke pasar, termasuk ekonomi new normal di Indonesia," ucap Ariston, Jumat (19/6).

Di sisi lain, pasar masih mewaspadai peningkatan penyebaran virus covid-19 dan gelombang kedua (second wave) yang bisa menurunkan kembali aktivitas ekonomi. Ketegangan geopolitik regional di Asia antara dua Korea serta China dan India, juga bisa menahan penguatan rupiah thd dollar AS.

Ariston memprediksi hari ini rupiah akan kembali mengalami penguatan tipis seperti kemarin, dengan potensi di kisaran Rp14.000-14.100 per dolar AS.

[Gambas:Video CNN]

(hrf/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER