Target Devisa Pariwisata Anjlok Lebih dari Separuh pada 2021

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2020 11:18 WIB
Suasana kawasan wisata terlihat lengang saat Hari Raya Nyepi tahun Saka 1942 di wilayah Kuta, Badung, Bali, Rabu (25/3/2020). Seluruh kawasan pariwisata, ruas jalan dan objek vital di wilayah Bali yang ramai pada hari biasa, terpantau lengang saat Hari Raya Nyepi karena umat Hindu menjalani catur brata penyepian selama 24 jam hingga Kamis (26/3) pukul 06.00 WITA. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.
Pemerintah menargetkan devisa dari sektor pariwisata US$4,8 hingga US$8,5 miliar pada tahun depan. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/FIKRI YUSUF).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah menargetkan devisa dari sektor pariwisata mencapai US$4,8 miliar sampai US$8,5 miliar pada tahun depan. Target itu tak sampai separuh dari target tahun ini yang dipatok US$19 miliar hingga US$21 miliar.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan target tersebut akan dikejar dengan reaktivasi pasar wisata domestik dan mancanegara usai pandemi virus corona. Selain itu, strategi lain dengan percepatan pembangunan destinasi wisata super prioritas. Mulai dari Danau Toba, Borobudur, Lombok, Labuan Bajo, hingga Likupang.

"Lalu diteruskan dengan lima destinasi super prioritas lain, yaitu Bromo Tengger Semeru, Wakatobi, Bangka Belitung, Raja Ampat, dan Morotai," ucap Suharso dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR, Kamis (18/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, sambungnya, pemerintah juga akan mengupayakan peningkatan devisa pariwisata dari penguatan kawasan wisata Bali, Batam, dan Bintan. Begitu pula dengan pengembangan Benoa untuk mendukung Bali sebagi hub pariwisata.

"Kami juga lakukan reorientasi pada pariwisata yang berkualitas, sehingga tidak hanya berorientasi pada mass tourism," katanya.

Suharso mengatakan bila target tersebut bisa dikejar, maka sektor pariwisata diperkirakan bisa menyerap sekitar 10,5 juta tenaga kerja pada tahun depan. Sementara kontribusi ekonomi dari pariwisata bisa mencapai 4,2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.

Kendati begitu, target tersebut masih kalah dibandingkan realisasi devisa pariwisata 2019 mencapai US$19 miliar.

[Gambas:Video CNN]

Begitu pula dari sisi daya serap tenaga kerja dan kontribusi terhadap perekonomian nasional. Tercatat jumlah tenaga kerja yang berhasil diserap mencapai 12,6 juta orang dengan kontribusi ke perekonomian mencapai 4,7 persen pada 2019.

Namun, ia bilang target tersebut setidaknya meningkat dari outlook realisasi devisa pariwisata yang diperkirakan hanya akan mencapai US$3,3 sampai US$4,9 miliar pada tahun ini. Rendahnya outlook realisasi devisa pariwisata tahun ini tak lepas dari dampak pandemi virus corona.

"Pembatasan mobilitas selama covid-19 menyebabkan industri pariwisata terhenti sementara pada tahun ini," terangnya.

(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER