PUPR Pakai Teknologi Modular Bangun Fasilitas Karantina Covid

CNN Indonesia
Jumat, 19 Jun 2020 15:58 WIB
Pekerja memperbaiki bangunan bekas rumas sakit pengungsi Vietnam di kawasan bekas Camp Vietnam di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau, Jumat (20/3/2020). Progres pembangunan Rumah Sakit Khusus Corona (COVID-19) secara keseluruhan telah mencapai 40 persen dan ditargetkan selesai dan siap untuk digunakan pada akhir bulan Maret 2020. ANTARA FOTO/M N Kanwa/foc.
Kementerian PUPR menggunakan teknologi modular dalam mempercepat pembangunan fasilitas atau infrastruktur penanganan covid-19.(ANTARA FOTO/M N Kanwa)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) menggunakan teknologi modular dalam mempercepat pembangunan fasilitas atau infrastruktur penanganan covid-19. Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dukungan inovasi dan teknologi diperlukan dalam pembangunan infrastruktur untuk menjadi lebih baik, cepat, dan lebih murah.

"Pemanfaatan teknologi yang tepat guna, efektif, dan ramah lingkungan juga didorong guna menciptakan nilai tambah dan pembangunan berkelanjutan sehingga manfaat infrastruktur dapat dirasakan generasi mendatang," ujar Basuki, dikutip dari Antara, Jumat (19/6).

Kementerian PUPR telah membangun infrastruktur yang dibutuhkan seperti fasilitas observasi/karantina di Pulau Galang dan RS Akademik UGM di Yogyakarta untuk menangani pandemi covid-19. PUPR menggunakan teknologi modular dimana metode pelaksanaannya memanfaatkan material atau komponen fabrikasi yang dibuat di luar lokasi proyek atau di dalam lokasi proyek, kemudian diinstal di lapangan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keunggulan teknologi modular di antaranya adalah hemat waktu dan efisien karena sudah diproses dan dicetak di pabrik sehingga bisa langsung diinstall di lokasi pembangunan.

Mutu beton yang dibuat secara modular juga lebih terjaga kestabilannya karena dibuat mengikuti standar tertentu. Penggunaan teknologi modular juga lebih ramah lingkungan dibanding dengan beton konvensional karena dibuat di tempat khusus dan terpisah sehingga limbah sisa pengerjaan tidak mencemari lingkungan.

Selain dimanfaatkan untuk penanganan covid-19, PUPR pada 2018 telah membangun bendung dengan teknologi modular di Sungai Gugubali, Desa Tiley, Pulau Morotai, Maluku Utara dengan lebar kurang lebih 30 meter dan untuk mengairi daerah irigasi seluas 300 hektar.

Bendung ini terbuat dari susunan blok-blok beton tipe Pusair yang saling mengikat dan mengunci sehingga membentuk struktur ambang dan pelimpah bendung. Berat per unit blok beton sekitar 170 Kg sehingga masih dapat diangkat secara manual oleh 2-3 orang dan tidak memerlukan alat berat. Struktur ini juga sangat bermanfaat untuk pekerjaan konstruksi pada remote area.

[Gambas:Video CNN]



(age/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER