Penumpang MRT Anjlok 94,11 Persen karena Corona

CNN Indonesia
Rabu, 17 Jun 2020 19:43 WIB
Suasana di stasiun MRT Bundaran HI saat hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi, Jakarta, Jumat, 5 Juni 2020. CNN Indonesia/Bisma Septalisma
PT MRT Jakarta (Perseroda) mencatat anjloknya penumpang selama masa pandemi covid-19 mencapai 94,11 persen. (CNN Indonesia/Bisma Septalisma).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT MRT Jakarta (Perseroda) mencatat anjloknya penumpang selama masa pandemi covid-19 mencapai 94,11 persen. Dirut MRT Jakarta William Sabandar mencatat dari total jumlah penumpang yang mencapai 85 ribu orang per hari pada Januari 2020, turun menjadi menjadi 5 ribu penumpang per hari pada 15 April 2020.

Kendati demikian, jumlah itu bukan yang terburuk. William mengatakan okupansi sempat anjlok lagi menjadi 2.500 orang per hari.

"Memang bisa 100 ribu harusnya, tapi PSBB sempat ke 2.500 (penumpang per hari)," ujarnya di Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (17/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski demikian, kata William, ia yakin okupansi bakal meningkat setelah adanya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) serta kembali beroperasinya perkantoran di kawasan Sudirman-Thamrin.

"Sekarang saya cek 17 ribu penumpang sehari, sudah naik. Saya kira kami cukup optimis ini akan sampai ke 60-65 ribu per hari. Beberapa bulan ke depan," tuturnya.

William juga mengaku belum mengetahui berapa besar pendapat perusahaannya bakal berkurang akibat Covid-19. Yang jelas, kata dia, MRT bakal memaksimalkan pendapat selain dari tiket atau non fairbox.

"Sudah ada dukungan dari pemerintah kepada MRT Jakarta. Pemerintah akan tetap memberikan subsidi walaupun jumlahnya akan tergantung dengan kapasitas anggaran pemerintah daerah. Tapi kami juga mencari pendanaan lain, termasuk pendanaan non fairbox," terang William.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER