301 Ribu UMKM Lakukan Transformasi Digital di Masa Corona

CNN Indonesia
Sabtu, 20 Jun 2020 13:36 WIB
Pengunjung menghampiri stan UMKM  di Pasar idEA 2019, di Jakarta Convertion Center, Jakarta. Kamis, 15 Agustus 2019. Sebanyak 250 startup, termasuk unicorn menggelar pameran bertajuk Pasar idEA di selama Jakarta Convention Center (JCC) 15-18 Agustus. Perserta yang terdiri dari e-commerce hingga perusahaan logistik itu menghadirkan pesta diskon hingga 90%.
Sekitar 301 UMKM melakukan transformasi digital pada masa penyebaran virus corona belakangan ini. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan banyak pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang mulai melakukan transformasi digital di tengah pandemi virus corona. Dalam kurun waktu 14 Mei-9 Juni 2020, jumlahnya mencapai 301.115 UMKM.

"Kami melihat bahwa bisnis online saat beberapa bulan terakhir meningkat. Dalam waktu sangat singkat 14 Mei-9 Juni 2020 ada 300 ribu UMKM yang baru melakukan transformasi ke digital," ungkap Airlangga dalam video conference, Jumat (19/6).

Menurut dia, pola konsumsi masyarakat kini juga berubah. Masyarakat yang dulu lebih suka belanja langsung atau offline, kini lebih banyak berbelanja secara daring (online).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bisnis e-grocery pada 2019 naik 400 persen, produk kecantikan 80 persen, dan fesyen 40 persen," terang dia.

Sementara, pemanfaatan teknologi digital saat ini naik sekitar 15 persen sampai 20 persen. Penggunaan digital itu terdiri dari pemanfaatan e-learning, e-commerce, peningkatan literasi digital, permintaan delivery, dan kenaikan kebutuhan alat kesehatan atau kebersihan.

Untuk itu, Airlangga memperkirakan nilai ekonomi digital akan terus naik dari tahun ke tahun. Pada 2020 saja, nilai ekonomi digital diproyeksi mencapai US$35 miliar.

"Prediksi nilai ekonomi digital menjadi lebih tinggi, prediksi pada 2025 US$101 miliar," kata Airlangga.

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan pandemi virus corona memang memaksa seluruh industri untuk mengubah sistemnya menjadi serba digital agar bisa berkompetisi dan bertahan. Hal itu akan mempermudah operasional dan bisa mendorong perbaikan kinerja.

"Penyebaran virus corona memaksa untuk go digital. Tantangannya adalah memperbaiki supply chain dan logistik, lalu digital itu," pungkas Erick.

[Gambas:Video CNN]



(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER