Corona, Bappenas Sebut Kemiskinan Bisa Capai 28,6 Juta Orang

CNN Indonesia
Senin, 22 Jun 2020 13:09 WIB
Kampung Ampiun Kelurahan Pegangsaan, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat. merupakan pemukiman kumuh padat penduduk yang terletak di tengah-tengah kota.Jakarta. Kamis 31 Januari 2019. CNN Indonesia/Andry Novelino
Bappenas menyebut angka kemiskinan di Indonesia bisa naik jadi 28,69 juta orang pada 2020 ini karena virus corona. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas memperkirakan virus corona akan membuat jumlah penduduk miskin di Indonesia meningkat dari kisaran 24,79 juta pada 2019 menjadi 28,69 juta orang pada 2020. Proyeksi tersebut diramal tanpa menyertakan bantuan sosial (bansos) dan upaya pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut.

Menteri PPN sekaligus Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menjelaskan kajian kementeriannya peningkatan angka kemiskinan tersebut dipicu terhentinya aktivitas ekonomi masyarakat terhenti akibat virus corona. Masalah tersebut melahirkan banyak pengangguran baru sehingga meningkatkan jumlah angka kemiskinan.

Perkiraan tersebut juga dibuat dengan mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini. Proyeksi Bappenas, laju ekonomi tahun ini akan berada di kisaran 1 persen sampai minus 0,4 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin mencapai 24,79 juta orang atau 9,2 persen dari total populasi nasional. Artinya, bila ditambahkan, maka jumlah penduduk miskin bisa mencapai 28,69 juta orang atau 10,63 persen dari total populasi pada tahun ini.

"Tanpa intervensi, kira-kira tingkat kemiskinan akan mencapai 10,63 persen, naik sekitar 4 juta orang dari 24 juta menjadi 28 juta orang," ungkap Suharso dalam rapat bersama Komisi XI DPR, Senin (22/6).

Ia mengatakan untuk membendung kenaikan angka kemiskinan tersebut, pemerintah sudah memberikan berbagai kebijakan perlindungan sosial sebelum pandemi corona melanda Tanah Air. Berbagai kebijakan perlindungan sosial itu pun kemudian ditingkatkan sejak pandemi corona meluas di dalam negeri.

Kebijakan itu antara lain, Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, dan lainnya. Bahkan, pemerintah turut menambah program Bantuan Sosial Tunai (Bansos Tunai), Bantuan Langsung Tunai (BLT) dari Dana Desa, Kartu Prakerja, hingga gratis dan diskon listrik bagi masyarakat miskin.

[Gambas:Video CNN]

Hal ini, katanya, akan memberi dampak bagi penurunan jumlah penduduk miskin sekitar 1,2 juta sampai 2,7 juta dari jumlah pada 2019. Atas asumsi ini, ia memperkirakan bila tidak ada intervensi lain dari pemerintah, maka jumlah penduduk miskin di Indonesia akan mencapai 26,2 juta sampai 27,5 juta orang.

Jumlah itu setara dengan 9,7 persen sampai 10,2 persen dari total populasi Indonesia pada tahun ini. "Dengan ini, mudah-mudahan kenaikan bisa ditekan di bawah 1 juta, sehingga rasio masih bisa dijaga mendekati satu digit," katanya.

Sementara untuk tahun depan, Suharso optimis pemerintah bisa mengembalikan laju tingkat kemiskinan ke satu angka sejalan dengan masuknya fase pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi corona. Targetnya, tingkat kemiskinan bisa berada di rentang 9,2 persen sampai 9,7 persen pada 2021.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER