Bos Krakatau Steel Jual Saham karena Ada Keperluan

CNN Indonesia
Senin, 22 Jun 2020 14:35 WIB
Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Silmy Karim memberi keterangan kepada media terkait bawahannya terkena OTT KPK pada jumat malam 22 Maret , Jakarta (24/3). Sebelumnya, KPK telah menetapkan Direktur Teknologi dan Produksi PT Krakatau Steel Wisnu Kuncoro (WNU) sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap pengadaan barang dan jasa di PT Krakatau Steel.
Dirut Krakatau Steel Silmy Karim menjual 5.400.300 lembar sahamnya di perusahaan untuk kepentingan pribadi. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim menjual seluruh saham miliknya di perusahaan produsen baja tersebut. Ia melepas 5.400.300 lembar sahamnya atau 0,028 persen dari total kepemilikan saham perseroan.

Informasi tersebut diketahui dari laporan perubahan kepemilikan saham perusahaan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), tertanggal Jumat(19/6). Laporan tersebut disampaikan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dalam laporan itu, Silmy menuturkan transaksi penjualan telah dilakukan pada Kamis (11/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tujuan transaksi keperluan pribadi," tulis Silmy dalam laporan tersebut dikutip, Senin (22/6).

Kepada CNNIndonesia.com, Silmy mengungkapkan tidak mudah menjual aset tetap (fixed asset) di masa pandemi. Karenanya, ia memilih untuk menjual saham yang merupakan instrumen likuid untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam hal ini, ia mengaku tidak hanya menjual saham emiten berkode KRAS itu.

"Kalau yang perusahaan lain sebaiknya tidak saya sampaikan. Nanti ada pengaruh/sentimen," ujarnya melalui pesan singkat.

Secara rinci, harga penjualan saham dengan kode KRAS tersebut bervariasi. Harga penjualan dipatok Rp278, Rp280, Rp282, dan Rp284 per lembarnya.

Saat ini, mayoritas saham Krakatau Steel digenggam negara yakni 80 persen dan publik 20 persen.

Berdasarkan RTI Infokom, saham Krakatau Steel dimiliki oleh sejumlah komisaris dan direksi. Meliputi, Komisaris Utama Krakatau Steel I Gusti Putu Suryawirawan sebanyak 51.500 saham setara 0,0003 persen, lalu Direktur Komersial Krakatau Steel Purwono Widodo sebesar 132.500 saham setara 0,0007 persen, dan Direktur Produksi Djoko Mulyono sebanyak 35 ribu saham setara 0,0002 persen.
Lihat juga:

Sebagai informasi, perseroan berhasil meraih laba bersih sebesar US$74,1 juta atau setara Rp1,08 triliun pada kuartal I 2020. Torehan laba tersebut merupakan yang pertama dalam 8 tahun terakhir.

Dalam kesempatan berbeda, Silmy mengatakan torehan laba tersebut terjadi akibat penurunan beban pokok pendapatan sebesar 39,8 persen dan biaya administrasi dan umum sebesar 41,5 persen.

"Perseroan telah melakukan perbaikan bisnis sejak 2019 dan hasilnya mulai terlihat di triwulan I 2020 ini. Beberapa upaya yang telah dilakukan Perseroan untuk memperbaiki kinerja antara lain melalui program restrukturisasi dan transformasi," ujarnya belum lama ini.

[Gambas:Video CNN]



(ulf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER