Bank Investasi Infrastruktur Asia (AIIB) telah menyetujui pinjaman US$1 miliar atau setara Rp14 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.000 per dolar AS) untuk dua proyek di Indonesia terkait bantuan penanggulangan pandemi virus corona.
Dalam keterangan resminya, AIIB mengungkap pinjaman tersebut bagian dari upaya internasional untuk menekan penurunan ekonomi akibat pandemi virus corona di Indonesia.
Pinjaman pertama berjumlah US$750 juta dan dibiayai bersama dengan Asian Development Bank akan digunakan untuk memperkuat bantuan ekonomi untuk bisnis, termasuk usaha kecil dan menengah, dukungan untuk rumah tangga miskin dan rentan, dan memperkuat sistem perawatan kesehatan negara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
AIIB bersama Bank Dunia telah menyetujui tambahan US$250 juta untuk memperkuat respons kesehatan pemerintah, yang mencakup kesiapan untuk pengujian, pengawasan, pencegahan dan pengobatan covid-19, serta kesiapan rumah sakit.
Pandemi ini diperkirakan akan semakin membebani sistem kesehatan Indonesia. Sehingga pinjaman akan digunakan untuk mengejar ketertinggalan Indonesia dengan negara lain yang berada dalam satu regional dalam hal indikator kesehatan.
"Pandemi covid-19 telah memaksa banyak negara berkembang untuk melakukan pertukaran yang sulit untuk memenuhi kebutuhan mendesak warganya. Dukungan AIIB untuk Indonesia akan berkontribusi pada upaya pemerintah untuk menavigasi tantangan ini selama masa yang sangat tidak menentu," kata Wakil Presiden Operasi Investasi AIIB D.J. Pandian, dalam keterangan resmi, Selasa (23/6).
Sementara itu, Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi akan turun tajam dari proyeksi pra-covid-19 5 persen menjadi 2,3 persen. Pemerintah pun memperkirakan masyarakat yang kehilangan pekerjaan akibat penutupan ekonomi bisa berada dalam kisaran satu juta hingga tujuh juta.
Pandian menambahkan bahwa dengan menyesuaikan penawaran produk keuangannya, AIIB telah mampu memberikan tanggapan yang tepat waktu dan fleksibel kepada para anggotanya untuk memastikan ekonomi akan pulih secepat mungkin.
"Pinjaman ini penting bagi Indonesia untuk mendukung perawatan kesehatan dan memperluas program bantuan sosial bagi masyarakat miskin dan rentan untuk mengurangi dampak sosial dan ekonomi yang merugikan dari covid-19 " kata Wakil Menteri Keuangan Indonesia Suahasil Nazara.
"Indonesia telah menunjukkan manajemen ekonomi makro yang baik sebelum goncangan dan menunjukkan komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Kami akan terus responsif terhadap kebutuhan negara melalui krisis, sehingga dapat melanjutkan lintasan ke atas," Pandian menambahkan.
Walaupun AIIB tidak memiliki instrumen reguler untuk pembiayaan berbasis kebijakan, Bank Dunia memperpanjang pembiayaan tersebut di bawah Fasilitas Pemulihan Krisis Covid-19 untuk mendukung anggotanya melalui proyek-proyek yang dibiayai bersama dengan Bank Dunia atau Bank Pembangunan Asia.