Gojek mengambil langkah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 430 karyawan karena terdampak pandemi virus corona. Co-CEO Gojek Kevin Aluwi dan Andre Sulistyo mengungkap perusahaan akan fokus pada bisnis inti dan menutup layanan yang sulit menerapkan physical distancing yakni layanan GoLife seperti GoMassage dan GoClean.
"Sejalan dengan itu, layanan yang sulit dilakukan dengan mengedepankan physical distancing seperti layanan pijat di rumah yakni GoMassage dan layanan jasa kebersihan rumah yakni GoClean terpaksa dihentikan di tengah pandemi ini," ujar Kevin dan Andre dalam keterangan resmi, Selasa (23/6).
Menurut mereka, dampak dari keputusan tersebut, sebanyak 430 karyawan atau 9 persen dari total karyawan Gojek akan terkena PHK. Gojek mengungkap karyawan yang terdampak dengan keputusan tersebut akan mendapat berbagai bentuk dukungan termasuk pesangon di atas standar yang ditetapkan pemerintah, asuransi kesehatan hingga akhir 2020 dan perangkat elektronik yang mereka gunakan di Gojek.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat juga:Gojek PHK 430 Karyawan |
Keputusan ini disampaikan langsung oleh Co-CEO Gojek dalam pertemuan melalui townhall virtual yang digelar 16 kali dan dihadiri seluruh karyawan. Seri pertemuan virtual ini digelar untuk setiap divisi dan memungkinkan Co-CEO menyampaikan lebih personal pengumuman perubahan ini.
"Kami sangat berterima kasih bahwa kalian telah memberikan kontribusi berarti bagi kesuksesan Gojek selama bertahun-tahun. Kalian telah menjadi bagian yang bernilai dari sejarah dan perjalanan Gojek," katanya.
Kendati dihentikan, layanan GoLife masih dapat dinikmati pelanggan Gojek hingga 27 Juli 2020 mendatang.
Layanan lain yang dihentikan adalah GoFood Festivals yang ada di sejumlah lokasi di Indonesia karena sifatnya yang dapat mengundang keramaian.