Pizza Hut Indonesia Bantah Isu Bangkrut dan Ajukan Pailit

CNN Indonesia
Kamis, 02 Jul 2020 15:02 WIB
Pengunjung melintasi restaurant cepat saji Pizza Hut di Jakarta, Minggu, 4 September 2016. CNN Indonesia/Safir Makki
Pizza Hut di Indonesia membantah kabar bangkrut. Manajemen Sarimelati Kencana, kondisi itu hanya dialami NPC Internasional, pemegang waralaba di AS. (CNNIndonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), perusahaan yang memegang lisensi waralaba Pizza Hut di Indonesia, memastikan kondisi perusahaan tidak bangkrut atau mengajukan pailit seperti menimpa pemegang waralaba di AS, NPC International.

Direktur Sarimelati Kencana Jeo Sasanto menyebut pihaknya dan NPC International Inc terdaftar sebagai pemegang terbesar waralaba Pizza Hut di AS. Namun, NPC yang mengajukan pailit tidak memiliki korelasi bisnis dengan Sarimelati Kencana.

"Tidak (berpotensi bangkrut), beda negara dan beda kepemilikan. Masalah NPC internasional yang timbul sejak awal tahun 2020 tidak berhubungan dan tidak berdampak dengan bisnis Pizza Hut di Indonesia. Perusahaan kami juga tidak memiliki hubungan afiliasi dengan NPC," jelasnya kepada CNNIndonesia.com pada Kamis (2/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Jeo menjelaskan bahwa kebangkrutan yang dialami NPC Internasional tidak menggambarkan keseluruhan bisnis Pizza Hut. Pasalnya, NPC Internasional merupakan satu dari beberapa waralaba di AS dan bukan headquarter (kantor pusat) Pizza Hut. 

Pun begitu, ia tak menampik perlambatan pertumbuhan bisnis Pizza Hut di AS akibat pandemi covid-19. Keadaan ini, katanya, kontras dengan pertumbuhan pesat Pizza Hut di negara-negara Asia dan Afrika, termasuk Indonesia.


"Secara umum, bisnis Pizza Hut di AS memang sedang mengalami perlambatan pertumbuhan, tetapi di beberapa bagian dunia lainnya sedang mengalami pertumbuhan yg pesat terutama di Asia & Afrika, termasuk di Indonesia," katanya.

Sementara untuk kuartal pertama 2020 atau periode Januari-Maret, mengutip Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 84,95 persen secara tahunan (yoy) dari Rp40,18 miliar menjadi Rp6,04 miliar.


Penjualannya tercatat tumbuh hampir 6 persen yoy menjadi Rp955,64 miliar pada kuartal I 2020 dibandingkan periode sama 2019.

"Mulai Juni ini sudah lebih dari 90 persen outlet kami sudah dibuka dan menerima dine in lagi, jadi kami harapkan sales (penjualan) akan mulai normal kembali secara bertahap," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(wel/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER