PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mencatat permintaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi meningkat jelang new normal.
Direktur Utama BTN Pahala N Mansury mencatat permintaan KPR subsidi BTN meningkat 75 persen hingga 25 Juni lalu.
"Pangajuan lebih tinggi dari KPR subsidi yang ada di bulan Mei," kata Pahala dalam diskusi virtual Mendorong Pemulihan Ekonomi Melalui Perbankan, Kamis (2/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pahala memprediksi angka tersebut akan terus meningkat hingga akhir Juni. Menurutnya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB jelang new normal akan meningkatkan permintaan terhadap KPR bersubsidi.
"Adanya pelonggaran PSBB ini meningkatkan aktivitas ekonomi dan juga permintaan kredit berangsur-angsur pulih kembali," imbuhnya.
Ia menuturkan, Bank BTN cukup beruntung karena 80 persen nasabahnya merupakan nasabah bank berpendapatan tetap. Kendati demikian dari total tersebut, 60 persen dari portofolio yang dimiliki BTN merupakan masyarakat berpendapatan rendah.
"Karena fokus utama dari BTN adalah menyalurkan KPR subsidi yang disalurkan kepada masyarakat yang berpendapatan rendah," ucap Pahala.
Di sisi lain, restrukturisasi kredit yang dilakukan BTN juga meningkat hingga Rp30 triliun. Angka Restrukturisasi itu akan lebih tinggi dari posisi Mei di mana restrukturisasi mencapai Rp26 triliun.
"Sejak Maret kami melihat dari sisi perbankan kami lakukan restrukturisasi. Keringanan dari OJK. Jumlah debitur yang melakukan restrukturisasi cukup besar jumlahnya," tandasnya.