Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pemerintah menargetkan pembangunan infrastruktur kawasan industri Batang, Jawa Tengah pada akhir tahun. Dengan demikian, pemerintah bisa mendorong masuknya investor asing di kawasan tersebut.
"Sesuai (arahan) presiden minta akhir tahun sudah tampak-tampak sedikit (infrastruktur) di sana ya," ujarnya, Jumat (3/7).
Sebelumnya, pemerintah telah meresmikan pengembangan kawasan industri Batang. Bahkan, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan tujuh perusahaan telah memberikan komitmennya untuk merelokasi pabrik ke kawasan itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk membahas persiapan pengembangan kawasan industri Batang, kata Erick, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto telah memanggil menteri terkait. Selain dirinya, tampak pula Menteri Perindustrian Agus Gumiwang dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.
Ia menjelaskan pemerintah mulai menyusun jadwal (timeline) pengembangan kawasan industri Batang. Fokus tahap awal adalah pembangunan infrastruktur.
"Infrastrukturnya harus rapi dulu," imbuh Erick.
Ditemui usai rapat, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengungkapkan terdapat potensi 119 perusahaan yang akan merelokasi pabrik ke sejumlah negara. Dari jumlah tersebut, tujuh diantaranya telah memberikan komitmen untuk masuk ke Indonesia, tepatnya di kawasan industri Batang.
Lalu, terdapat 17 perusahaan yang tengah berproses untuk masuk ke Indonesia. Prosesnya sendiri, sudah mencapai 60 persen hingga 70 persen.
"Kami memberi ruang ke mana saja, tinggal investor yang pilih," ujarnya.
Sebelumnya, presiden Joko Widodo meminta Bahlil untuk memudahkan investor tersebut masuk ke kawasan industri Batang. Kepala negara mengatakan kesiapan lahan penting agar para calon investor merasa dilayani dengan baik.
Pemerintah sendiri akan menyiapkan sekitar 4.000 hektare (ha) lahan di kawasan tersebut. Pada tahap pertama, pemerintah akan mempersiapkan 450 ha lahan. Salah satu perusahaan yang telah menyatakan komitmennya yaitu LG Chemical dengan nilai investasi US$9,8 miliar dengan potensi penyerapan tenaga kerja 14 ribu orang.
"Saya tidak mau lagi, tadi ada potensi 119 perusahaan yang relokasi dari Tiongkok, jangan sampai kita tidak dapat perusahaan-perusahaan itu untuk masuk ke Indonesia," ujarnya belum lama ini.