Pemerintah akan menjadikan kawasan industri di Kabupaten Batang, Jawa Tengah, sebagai salah satu sentra manufaktur di pulau Jawa. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan nantinya kawasan tersebut bakal diintegrasikan dengan kawasan industri di Cikarang di Jawa Barat dan Gresik di Jawa Timur.
"Yang paling penting bagaimana mengkonsolidasi tiga kawasan di Jawa Tengah ini menjadi super hub manufacturing ke depan," ujar Erick di kawasan industri terpadu Batang, Jawa Tengah, Selasa (30/6).
Erick menuturkan bahwa lahan kawasan industri terpadu di Batang merupakan milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX dan karena itu proses pembebasan lahan akan relatif lebih mudah dibandingkan kawasan industri lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini lokasi yang sangat prima dan memang ini merupakan satu kepemilikan di bawah PTPN IX, jadi tidak ada isu ke depan untuk relokasi ataupun mandeknya perizinan," terang Erick.
Pengembangan kawasan Industri Batang nantinya akan dilaksanakan dalam tiga fase. Fase pertama, akan dikembangkan seluas 450 hektare (ha) lahan yang tersambung dengan jalan tol trans Jawa.
"Nanti akan ada akses jalan tolnya, bisa segera dilakukan dan hasil rapat dengan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), beliau akan langsung mengerjakan fasilitas awalnya, jalan air dan lain-lain," tutur Erick.
Jika tak ada aral melintang, Erick bilang, pengembangan fase pertama ini akan selesai dalam waktu enam bulan ke depan.
"Kami mengundang direksi BUMN yang nanti bertanggung jawab atas listrik pada PLN Pertamina nanti untuk gasnya dan lain-lainnya, jadi ini kita lakukan supaya targetnya bisa berjalan seperti yang bapak (Jokowi) targetkan 6 bulan ke depan," imbuhnya.
Erick juga meminta dukungan kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi serta Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk mendukung langkah-langkah menarik investor baru yang akan masuk ke kawasan industri tersebut.
"Mohon dukungan dari Kemenko Maritim dan tentu BKPM untuk segera juga menyusun proposal pembangunan ekosistem investasi untuk mitra strategis yang kita akan follow up tentu dengan kunjungan ke beberapa negara," pungkas Erick.