Kementerian Ketenagakerjaan menargetkan dapat menyerap 95.315 tenaga kerja di 34 provinsi melalui program perluasan kesempatan kerja Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) pada 2021.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan penyerapan tenaga kerja tersebut dapat dilakukan dengan empat program, yakni wirausaha baru, jobfair tematik, program padat karya dan tenaga pendamping.
"Dalam mendukung proyek strategis nasional 2021 Kemenaker telah merencanakan melakukan beberapa kegiatan penciptaan lapangan kerja di 34 provinsi dan proyeksi penyerapan tenaga kerja sebanyak 95.315 orang," ujarnya dalam rapat Komisi IX DPR, Rabu (8/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lewat program wirausaha baru, Ida bilang Kemenaker menargetkan perluasan kesempatan kerja sebanyak 43.315 tenaga kerja per tahun. Langkah tersebut akan dioptimalkan dengan melakukan penyusunan peta peluang usaha dan pembekalan serta bantuan berusaha.
Selain itu, Kemenaker juga menargetkan dapat memfasilitasi pertemuan pencari kerja dan pemberi kerja sebanyak 45 ribu orang per tahun melalui job fair tematik.
Kemudian, Kemenaker juga menargetkan penyerapan tenaga kerja padat karya infrastruktur berdasarkan kearifan lokal sebanyak 6 ribu orang.
Terakhir, ditargetkan ada 1.000 orang yang terserap sebagai tenaga kerja pendamping program perluasan kesempatan kerja dengan melakukan jejaring kerja sama kelembagaan dan kemitraan. "Ini diharapkan dapat menyerap seribu orang," tutur Ida.
Di luar itu, berdasarkan kajian yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta & PKK) dan Kementerian Koordinator Perekonomian, diperkirakan ada 5,6 juta lapangan kerja yang bakal tercipta dari proyek strategis nasional (PSN) pada 2021.
Rinciannya 263.074 tenaga kerja akan terserap untuk pembangunan infrastruktur, 657.491 tenaga kerja untuk 10 destinasi prioritas pariwisata, 845.423 tenaga kerja untuk proyek tol laut, dan 600 ribu tenaga kerja untuk proyek listrik 35.000 megawatt.
Selanjutnya, diperkirakan ada 1.673.873 tenaga kerja yang dibutuhkan di kawasan industri prioritas, 872.063 tenaga kerja di kawasan ekonomi khusus, 12.200 tenaga kerja di daerah terluar, terdepan dan terpencil (3T), serta 1.028.631 tenaga kerja untuk 6 motor ekonomi nasional.
"PSN meliputi 15 sektor pada tingkat proyek, dan 2 sektor pada tingkat program. PSN terdiri dari 223 proyek dan 3 program PSN dengan nilai total proyek sebesar Rp 4.183 triliun," pungkas Ida.