Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyebut geliat ekonomi di mal mulai terasa. Rata-rata transaksi pembelian pengunjung mal di masa transisi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke tatanan hidup baru (new normal) sudah mencapai 40 persen dari jumlah transaksi sebelum pandemi virus corona.
"Sudah ada peningkatan. Sudah 40 persen mendekati 50 persen (dari kondisi normal sebelum pandemi corona)," ungkap Ketua APPBI Stefanus Ridwan kepada CNNIndonesia.com, Jumat (10/7).
Stefanus bilang transaksi itu umumnya juga sudah berasal dari berbagai jenis usaha. Mulai dari makanan dan minuman, ritel pakaian, hingga perlengkapan rumah tangga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, sumbangan transaksi terbesar tetap berasal dari makanan dan kebutuhan pokok masyarakat. Diikuti, dengan transaksi dari toko-toko yang menggelar promo diskon.
"Baju brand tertentu ramai juga, seperti Zara, H&M, dan lainnya. Perlengkapan rumah ada saja yang beli, tapi belum seramai dulu," ucapnya.
Stefanus memperkirakan transaksi pembelian pengunjung akan meningkat lagi nanti seiring pertambahan aktivitas bisnis di dalam mal. Misalnya, bioskop rencananya buka pada akhir bulan ini.
"Diharapkan setelah bioskop dan lainnya dibuka akan lebih baik lagi (transaksi pembelian di mal)," jelasnya.
Selain itu, ia juga berharap transaksi membaik seiring dengan pulihnya aktivitas ekonomi yang lebih menyeluruh di sektor-sektor bisnis lain. Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sempat menutup mal akibat penerapan PSBB.
Mal hanya boleh buka untuk pemenuhan kebutuhan makanan dan minuman serta kebutuhan harian masyarakat. Sementara, toko pakaian hingga bioskop tutup. Namun, pemerintah sudah membuka lagi operasi mal sejak 15 Juni lalu hingga saat ini.