Accenture Ungkap 4 Strategi untuk Pertahankan Perusahaan

Accenture | CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2020 09:05 WIB
Ilustrasi gedung perkantoran Jakarta. CNN Indonesia/Bisma Septalisma
Ilustrasi perkantoran. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia --

Berbagai aspek kehidupan akan berubah secara permanen sebagai akibat dari pandemi Covid-19, baik dalam kehidupan pribadi maupun sosial, seperti bekerja. Hal ini penting untuk direspons perusahaan agar dapat bertahan.

"Dibutuhkan langkah strategis untuk beradaptasi dan tetap berinovasi untuk menjawab tantangan [di era pandemi]. Perusahaan perlu cermat mengamati perubahan-perubahan mendasar pada manusia, serta dampaknya terhadap bisnis dan operasional perusahaan," ujar Director Accenture in Indonesia Ichsan Adiwidjaya.

Accenture Interactive melakukan desk review dari data-data global, antara lain World Economic Forum, yang menghasilkan konsep lima perubahan mendasar atau tren yang terjadi selama pandemi. Ichsan menjelaskan, kelima konsep itu meliputi tingkat kepercayaan, di mana konsumen semakin waspada dalam membeli produk dan jasa. Implikasinya, perusahaan harus mengubah produk atau layanan agar lebih aman, sehat, dan bersih.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua, segala hal jadi serba virtual karena pemberlakuan jaga jarak membuat masyarakat harus menggunakan teknologi virtual sebagai pengganti tatap muka. Perusahaan diharapkan mengubah cara interaksi dengan dan antara konsumen serta karyawan. Ketiga, ada komponen kesehatan dalam setiap bisnis, sehingga perusahaan menerapkan protokol kesehatan dalam operasional perusahaan, serta menciptakan fitur-fitur kesehatan yang dapat meyakinkan konsumen dan masyarakat.

Keempat, kembali ke lingkungan rumah. Perusahaan harus jeli melihat kebutuhan karyawan dan konsumen di rumah, serta bagaimana dampaknya terhadap pola hidup, termasuk bekerja dan konsumsi. Terakhir, kembalinya figur otoritas. Dalam hal ini, peran pemerintah sebagai figur otoritas sentral. Pemerintah dan perusahaan sangat berperan dalam menentukan atau menganjurkan pola hidup dan kerja demi kepentingan bersama.

Applied Intelligence Lead Accenture in Indonesia Budiono menambahkan, kelima perubahan tersebut tak dapat dihindari sehingga akan muncul pola pikir online atau digital first, yaitu pemikiran yang mengaitkan segala hal agar dapat dilakukan secara virtual.

"Di tahun 2019, Social Data mencatat ada 56 persen dari penduduk Indonesia sudah menggunakan internet, dan dengan pandemi ini, data juga menunjukkan adanya peningkatan sekitar 20-30 persen," ujar Budiono.

Menurut Budiono, dari pola pikir tersebut teknologi menjadi solusi menghadapi tantangan perubahan, sehingga perusahaan perlu menata ulang model bisnis. Accenture memproyeksikan setidaknya tiga teknologi yang akan berkembang, di antaranya Instrumen Kolaborasi [Collaboration Tools], Operasional Jarak Jauh [Remote Operation], dan Analitik Kinerja [Performance Analytics].

Accenture Interactive(Foto: dok. Accenture)

Budiono melanjutkan, penerapan ketiga teknologi itu akan memampukan perusahaan untuk berinovasi.

"Akibatnya, big data customer akan meningkat signifikan sehingga dibutuhkan dukungan teknologi cloud yang mumpuni. Hal terpenting lainnya adalah keamanan dan perlindungan data harus menjadi prioritas perusahaan," katanya.

Accenture merekomendasikan empat langkah strategis yang perlu dilakukan perusahaan dalam menyikapi perubahan perilaku konsumen, saat ini dan mendatang. Langkah itu adalah dengan menjadi pendengar yang baik terhadap pengalaman konsumen dan karyawan, serta bagaimana perubahan prioritas dan kebutuhan; kemudian cekatan dan tangkas dalam menciptakan sistem yang dapat segera mengubah produk atau layanan untuk mengantisipasi perilaku konsumen dan karyawan.

Langkah ketiga adalah mempelajari bagaimana konsumen, baik individu, keluarga, maupun komunitas berinovasi saat mengatasi tantangan. Langkah keempat, menjadi lebih berani seperti dengan melakukan self-reflection terhadap bisnis yang dimiliki, melihat relevansi terhadap realita kehidupan yang baru dan dengan begitu dapat melakukan antisipasi untuk memposisikan bisnis atau merek.

"Dampak dari pandemi ini akan berlangsung hingga beberapa tahun ke depan, untuk itu apapun bisnis dan bagaimanapun operasionalnya, sangat penting untuk berkomitmen melakukan audit pengalaman yang berkelanjutan berdasarkan perubahan atau tren yang terjadi," kata Ichsan.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER