400 Karyawan Garuda Indonesia Pilih Pensiun Dini saat Corona

CNN Indonesia
Selasa, 14 Jul 2020 15:14 WIB
Photograph taken on October 16, 2010 shows two Garuda aircrafts sporting the old (back) and the new (front) tail logo at Palembang airport in South Sumatra province.  Indonesian flag carrier Garuda is
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk menawarkan program pensiun dini kepada karyawan untuk menekan beban operasional di tengah pandemi. (ROMEO GACAD / AFP).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengungkapkan sebanyak 400 karyawan perseroan menerima penawaran pensiun dini. Program pensiun dini ini merupakan salah satu inisiatif jangka pendek perseroan untuk bertahan di tengah pandemi virus corona (Covid-19).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengungkapkan program pensiun dini ditawarkan kepada pegawai dengan usia di atas 45 tahun.

"Sampai saat ini hampir mencapai 400 orang bersedia secara sukarela mengikuti program pensiun dini itu," ujarnya di Komisi VI DPR, Selasa (14/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menawarkan program pensiun dini, perseroan memutuskan untuk memangkas gaji karyawan secara proporsional dalam rangka efisiensi.

Pemangkasan gaji mulai dari 10 persen untuk level staf hingga 50 persen untuk direksi. Namun, sifatnya hanya penundaan sehingga perusahaan akan mengembalikan akumulasi pemotongan gaji saat kondisi keuangan sudah kembali pulih.

Upaya lainnya, kata Irfan, perseroan mempercepat penyelesaian kontrak kerja pilot mereka yang bekerja dengan status hubungan kerja waktu tertentu sebanyak 135 orang. Ia menyatakan perseroan telah memenuhi hak para karyawan kontrak tersebut.

[Gambas:Video CNN]

Ia menjelaskan upaya efisiensi dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM) itu terpaksa ditempuh lantaran perseroan mengalami selisih (gap) tajam antara biaya operasional dengan pendapatan. Tercatat, pendapatan turun tajam hingga 90 persen akibat pandemi covid-19. Namun, perseroan hanya mampu memangkas biaya operasional di level 60 persen.

"Sehingga terjadi gap yang cukup signifikan antara pendapatan dan biaya," katanya.

(ulf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER