PT Bio Farma (Persero) akan meningkatkan kapasitas produksi alat tes Real-Time Polymerase Chain Reaction (RT-PCR) untuk mendiagnosa virus corona tipe baru hingga dua juta unit per bulan pada September 2020.
Presiden Direktur Bio Farma Honesti Basyir mengatakan pihaknya saat ini baru memiliki kapasitas produksi RT-PCR sekitar 240 ribu unit per bulan.
"Kapasitasnya (produksi alat tes PCR) akan dinaikkan menjadi 1,5 juta unit, dan pada akhirnya menjadi 2 juta unit pada September 2020," ucapnya, dikutip dari Antara, Kamis (16/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bio Farma juga sedang terlibat dalam Konsorsium Nasional untuk mengembangkan vaksin covid-19 lokal. Konsorsium tersebut itu akan mengembangkan prototipe vaksin covid-19.
Pengembangan vaksin covid-19 oleh Konsorsium Nasional merupakan proyek jangka panjang di mana Eijkman Institute akan mengembangkan klon prototipe. Adapun klon prototipe tersebut ditargetkan dapat dihasilkan pada Februari 2021.
Selanjutnya, Bio Farma secara bertahap akan melanjutkan pada tingkat pengembangan yang dimulai dengan pembangunan optimalisasi proses Master and Working Cell Bank serta produksi lot eksperimen dan scaling up.
"Studi praklinis akan dilakukan triwulan II-2021 diikuti fase pertama uji klinis yang diperkirakan pada triwulan III-2021. Jika hasilnya bagus, mungkin vaksin akan tersedia triwulan I-2022," kata Basyir.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pun telah menargetkan untuk meningkatkan tes PCR harian dari 10 ribu tes menjadi 30 ribu tes. Peningkatan ini dinilai dapat menekan penyebaran virus corona.