Mengintip Simpanan Masyarakat di Bank saat Corona

CNN Indonesia
Jumat, 17 Jul 2020 15:55 WIB
ilustrasi rupiah dan dolar.
Kekhawatiran sejumlah kalangan atas penarikan simpanan masyarakat di perbankan akibat pandemi covid-19 tampaknya tidak terbukti. (CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

Kekhawatiran sejumlah kalangan atas penarikan simpanan masyarakat di perbankan akibat pandemi covid-19 tampaknya tidak terbukti. Sebab, berdasarkan data statistik Bank Indonesia (BI), simpanan rupiah dan valuta asing (valas) di perbankan masih stabil.

Memang, sempat terjadi penurunan pada April 2020 lalu. Namun, jumlahnya sudah kembali menanjak pada Mei 2020.

Mengutip data statistik BI, pada Januari 2020 simpanan rupiah dan valas masyarakat di bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) mencapai Rp5.721,94 triliun. Simpanan itu terdiri dari giro senilai Rp1.283,28 triliun, tabungan Rp1.916,97 triliun, dan deposito Rp2.521,68 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memasuki Februari 2020, jumlah simpanan masyarakat di perbankan mengalami kenaikan sebesar 1,48 persen menjadi Rp5.806,94 triliun. Terdiri dari simpanan dalam bentuk giro senilai Rp1.317,98 triliun, tabungan Rp1.915,65 triliun, dan deposito Rp2.573,31 triliun.

Jumlah simpanan masyarakat kembali tumbuh 2,96 persen di Maret menjadi Rp5.979,32 triliun. Terdiri dari simpanan dalam bentuk giro senilai Rp1.469,84 triliun, tabungan Rp1.953,48 triliun, dan deposito Rp2.555,99 triliun.

Seperti diketahui, pandemi Covid-19 pertama kali ditemukan di Indonesia pada Maret 2020. Pemerintah pun menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang menyebabkan sejumlah kegiatan ekonomi terpaksa berhenti sementara.

Memasuki April, jumlah simpanan masyarakat di bank terpantau turun 1,60 persen menjadi Rp5.883,43 triliun. Terdiri dari, simpanan dalam bentuk giro senilai Rp1.393,37 triliun, tabungan Rp1.948,99 triliun, dan deposito Rp2.541,06 triliun.

Namun, jumlah simpanan masyarakat kembali tumbuh tipis 0,84 persen di Mei menjadi Rp5.933,29 triliun. Terdiri dari, simpanan dalam bentuk giro senilai Rp1.387,24 triliun, tabungan Rp1.996 triliun, dan deposito Rp2.550,05 triliun.

Sebelumnya, peneliti Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengimbau industri perbankan mewaspadai pencairan simpanan masyarakat kelas menengah ke bawah. Kelompok masyarakat ini disebut mencairkan simpanan untuk bertahan hidup di tengah pandemi virus corona.

Namun, ia memprediksi kondisi tersebut tidak akan terjadi pada masyarakat kelas menengah ke atas yang dinilai memiliki kekuatan lebih untuk bertahan.

"Dana di bank sebagian akan digunakan untuk operasional, ini yang harus diperhatikan bank di era new normal," ujarnya pada Juni lalu.

Namun, industri perbankan mengaku tak khawatir pencairan simpanan masyarakat meningkat untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari di tengah pandemi virus corona. Sebab, faktanya, simpanan masyarakat di bank justru makin tebal.

Sementara itu, suku bunga simpanan terpantau dalam tren menurun. Ini sejalan dengan kebijakan bank sentral memangkas suku bunga acuan BI sepanjang 2020.

Tercatat, suku bunga simpanan 3 bulan di bank umum sebesar 6,25 persen di Januari. Lalu, turun menjadi 6,18 persen di Februari, 6,09 persen di Maret, 5,92 persen di April, dan 5,85 persen di Mei.

Sedangkan suku bunga simpanan 6 bulan di bank umum sebesar 6,68 persen di Januari. Lalu, turun menjadi 6,58 persen di Februari, 6,42 persen di Maret, 6,31 persen di April, dan 6,24 persen di Mei.

Sementara itu, suku bunga simpanan 12 bulan di bank umum sebesar 6,77 persen di Januari. Lalu, turun menjadi 6,72 persen di Februari, 6,60 persen di Maret, 6,52 persen di April, dan 6,43 persen di Mei.

Untuk diketahui, BI kembali memangkas suku bunga BI 7 Days Reverse Repo Rate sebesar 2,5 bps ke level 4 persen pada Juli ini. Ini adalah penurunan suku bunga keempat kalinya oleh BI sejak awal 2020 lalu.

Rezim suku bunga murah diterapkan otoritas moneter sebagai upaya membantu pemerintah memulihkan perekonomian yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

[Gambas:Video CNN]



(ulfa/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER