Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) belum bisa memastikan kelanjutan proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) tahap II.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan sudah ada investor yang melirik proyek migas laut dalam itu. Namun, ia bilang pihaknya masih menunggu kepastian dari PT Chevron Pacific Indonesia (Chevron) untuk ikut masuk atau tidak dalam proyek IDD tahap II.
"IDD tahap II masih tunggu Chevron. Sesungguhnya ada pihak-pihak lain yang berminat. Tapi tentu kami tunggu laporan resmi Chevron mengenai tindak lanjut IDD," ucap Dwi dalam video conference, Jumat (17/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karenanya, ia belum bisa memastikan perusahaan mana saja yang akan melanjutkan proyek tersebut.
Ia mengaku sudah terus menerus meminta kejelasan kepada Chevron, tetapi perusahaan tersebut belum juga memberikan keputusan.
"Memang ini tidak boleh berlarut-larut. Kami juga sudah mendesak," kata Dwi.
Sebagai informasi, Chevron menjadi operator dan pemegang saham mayoritas sebesar 63 persen dalam proyek IDD. Sementara, saham sisanya digenggam oleh Eni, Tip Top, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dan mitra di Muara Bakau.
Beberapa lapangan yang akan dikembangkan dalam IDD tahap kedua, antara lain Blok Ganal dengan Lapangan Gendalo-Gehem dan Blok Rapak dengan Lapangan Gehem dan Bangka.
Tahap pertama proyek IDD, yakni Proyek Bangka, telah berproduksi sejak Agustus 2016 lalu dengan kapasitas terpasang 110 juta kaki kubik gas dan 4.000 barel kondensat per hari.