Kemenperin Gelar Diklat Dukung Peningkatan Kompetensi SDM

Kementerian Perindustrian | CNN Indonesia
Jumat, 17 Jul 2020 20:39 WIB
Kemenperin (iklan)
BPSDMI Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto. (Foto: Dok Kemenperin)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Perindustrian mengeluarkan strategi berupa kebijakan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) dalam upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi. Pelaksanaan IOMKI dinilai penting karena sektor industri mewakili 20 persen dari PDB, sehingga berpengaruh pada ekonomi Indonesia.

BPSDMI Kementerian Perindustrian Eko SA Cahyanto mengatakan, pemerintah terus berupaya mempertahankan kinerja dan mendukung produktivitas perusahaan industri agar tetap berjalan, sekaligus untuk menjamin kebutuhan masyarakat terpenuhi.

Pertumbuhan ekonomi dalam masa pandemi Covid-19 dinyatakan mengalami penurunan yang mengakibatkan pengurangan daya serap tenaga kerja, serta meningkatkan pengangguran dan kemiskinan. Jumlah pengurangan tenaga kerja sekitar 5,5 juta pekerja, setara 30 persen dari total tenaga kerja industri yang sudah dalam status tidak bekerja, baik karena PHK maupun dirumahkan tanpa gaji.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eko mengatakan, seiring dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, roda ekonomi pun mulai berputar. Permintaan pasar mulai pulih dan utilisasi produksi meningkat.

"Sektor industri manufaktur yang berkontribusi besar bagi perekonomian nasional perlahan mulai pulih kembali. Hal ini dapat dilihat dari Purchasing Management Index (PMI) yang pada bulan April mengalami penurunan, di bulan Juni mulai meningkat yaitu berada pada level 39,1 naik bahkan meningkat sebesar 37 persen dibandingkan pada bulan Mei lalu," katanya.

Sementara, penyerapan tenaga kerja industri juga disebut mulai meningkat, sesuai sub komponen employment yang meningkat hingga 24 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Oleh karena itu, Balai Diklat Industri Jakarta kembali mengadakan Diklat 3in1 Operator Mesin Industri Garmen berbasis kompetensi onsite setelah sempat tertunda akibat Covid-19 untuk memenuhi kebutuhan SDM industri kompeten. Pembukaan dan penutupan diklat dilaksanakan secara virtual, meski diklat berlangsung di PT Globalindo Intimates, PT Eco Smart Garmen Industri, PT Mataram Tunggal Garmen, dan PT Daehan Global.

Dalam diklat, materi terbagi jadi hardskill dan softskill, di mana peserta tidak hanya diajarkan kemampuan teknis saja tetapi juga mendapatkan materi softskill yang lebih menekankan pada pembentukan karakter sehingga setelah selesai mengikuti diklat, peserta mampu beradaptasi di dunia industri.

"Kemenperin tetap berkomitmen untuk memfasilitasi penyediaan SDM industri, dalam hal ini tenaga kerja industri yang sangat diperlukan, khususnya tenaga kerja yang kompeten," ujar Eko.

HRD Manager PT Daehan Global Brebes Harri Yawan Kurnia menjelaskan, bekerja di industri harus dibarengi dengan mental dan keahlian agar calon tenaga kerja mampu beradaptasi dan mandiri saat masuk ke dunia industri.

Pemerintah saat ini berencana meningkatkan investasi sektor industri, salah satunya dengan membangun Kawasan Industri Brebes. Pelatihan tesebut akan terus dijalankan di Kabupaten Brebes untuk memenuhi kebutuhan SDM.

"Diklat ini sangat bermanfaat untuk warga Kabupaten Brebes karena Kabupaten Brebes telah ditetapkan sebagai Kawasan Industri Brebes dan Kawasan Peruntukan Industri sehingga dapat memberikan kesejahteraan untuk masyarakat sekitar," ungkap Wakil Bupati Brebes, Narjo.

Kawasan Industri Brebes ditargetkan menjadi core industry untuk sektor industri tekstil dan produk tekstil, industri kulit dan alas kaki, industri makanan dan minuman, industri mabel, serta industri farmasi dan alat Kesehatan. Kelak, pembangunan diharapkan mendukung pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 7 persen. Hal ini bertujuan guna meningkatkan daya saing yang berdampak pada pertumbuhan investasi dan peningkatan perekonomian nasional yang terintegrasi dan berkelanjutan.

"Dalam kondisi ini, diklat 3in1 sangat diperlukan bagi mereka yang menganggur dan terkena dampak PHK agar mereka dapat meningkatkan kompetensi dan beradaptasi
dengan tatanan normal baru di industri. Penyediaan SDM industri kompeten diharapkan mampu memulihkan aktivitas industri di daerah, serta menumbuhkan perekonomian
nasional," kata Eko.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER