Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan memprediksi defisit APBN 2021 berada di kisaran 4,5 sampai 4,7 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Kepala BKF Febrio Nathan Kacaribu mengatakan proyeksi tersebut lebih tinggi dari usulan pemerintah dalam Rancangan APBN 2021 yang di kisaran 3,21 hingga 4,17 persen dari PDB
Pasalnya, kebutuhan pembiayaan untuk pemulihan ekonomi nasional di tahun 2021 diprediksi masih cukup besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang lagi susun nota keuangan, pembahasannya defisitnya itu akan berada di sekitar 4,5 sampai 4,7 persen PDB. Artinya, kita enggak mau tiba-tiba (turun) dari 6,38 persen," ucapnya dalam diskusi virtual Jumat (27/6).
Kendati demikian, ia mengaku optimistis defisit APBN akan kembali ke bawah 3 persen dari PDB sesuai target pada tahun 2023.
Menurutnya, memang diperlukan kemampuan fiskal cukup besar untuk dapat mendorong pemulihan ekonomi. Selain itu, pemerintah juga ingin beban yang ditanggung untuk jaring pengaman sosial bisa dikurangi secara gradual.
"Sekarang tidak bisa sembarangan juga, harus hati-hati kalau kita berada di 6,3 persen tahun depan enggak mungkin tiba-tiba turun ke bawah 3 persen karena itu kita mau punya fleksibilitas," tuturnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sendiri telah memaparkan target fiskal untuk APBN 2021. Dari sisi pendapatan negara, ia memasang target penerimaan sekitar 9,9 persen sampai 11 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2021.
Sementara dari sisi belanja negara, akan dialokasikan untuk belanja pemerintah pusat sekitar 8,81 persen sampai 10,22 persen, sedangkan untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sekitar 4,3 persen sampai 4,85 persen.
Selanjutnya, keseimbangan primer dipatok sekitar 1,24 persen sampai 2,07 persen dari PDB pada tahun depan atau lebih rendah dari proyeksi tahun ini sekitar 3,08 persen dari PDB.
Terakhir, pembiayaan diperkirakan bakal di kisaran 3,21 persen sampai 4,17 persen dari PDB pada 2021. Utamanya akan dikejar dengan penerbitan surat utang dengan rasio sekitar 3,31 persen sampai 4,57 persen dari PDB.