Perum Perumnas akan mengembangkan lebih dari 46 proyek kawasan rumah tapak dalam rangka menghadirkan hunian terbaik untuk masyarakat. Upaya dilakukan dalam rangka mengatasi angka backlog atau kekurangan pasokan rumah yang 2019 lalu mencapai 7,6 juta unit.
"Terdapat lebih dari 46 proyek kawasan rumah tapak yang tersebar di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan NTB akan menjadi fokus kami kedepannya. Semuanya akan mengusung nama Samesta, sehingga lebih identik dengan proyek Perumnas," ujar Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro seperti dikutip dari Antara, Selasa (21/7).
Budi menambahkan tak hanya rumah tapak, pihaknya juga sedang mengembangkan hunian berkonsep proyek rumah susun. Setidaknya ada 8 proyek rumah susun Perumnas yang sudah berjalan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Proyek tersebut juga diberi nama Samesta.
"Harapan besar kami adalah setiap proyek Perumnas dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dengan satu nama yang mudah diingat, oleh karenanya kami menghadirkan brand "Samesta" di setiap penamaan proyek Perumnas," katanya.
Ia mengatakan untuk melaksanakan proyek tersebut, Perumnas mendapat dukungan dari pemerintah berbentuk Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp650 miliar.
"Ini akan menjadi amunisi kami dalam mempercepat pembangunan proyek kami yang mayoritas adalah berkonsep kawasan rumah tapak. Bila melihat dari misi Perumnas untuk menciptakan rumah terjangkau, seyogyanya proyek yang kami hasilkan, bagi masyarakat adalah untuk pemenuhan kebutuhan primer papan mereka, tidak untuk investasi semata," kata Budi.