RI Tetap Genjot Investasi dari Singapura Meski Tengah Resesi

CNN Indonesia
Rabu, 22 Jul 2020 13:43 WIB
Pemerintah akan menggenjot investasi dari Singapura melalui Indonesia Investment Day. Acara digelar sebagai wadah bagi investor mencari peluang di RI.
Pemerintah tetap menggenjot investasi dari Singapura meski Negeri Singa sedang resesi. ilustrasi. Istockphoto/CharlieTong).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah menyatakan tetap fokus menggenjot aliran investasi dari Singapura di tengah pandemi virus corona atau covid-19 meski negeri tersebut sedang mengalami resesi. Pasalnya, Singapura merupakan penyumbang investasi tertinggi bagi Indonesia.

Untuk menggenjot investasi itu, pemerintah berencana menyelenggarakan acara bertajuk Indonesia Investment Day 2020 pada 11 Agustus sampai 20 Oktober tahun ini. Acara tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura, Badan Koordinasi Penanaman Modal Indonesia (BKPM), Kementerian Luar Negeri, dan Bank Indonesia (BI).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan acara ini merupakan wadah untuk para calon investor dalam mengenal peluang investasi dan pasar di Indonesia. Selain itu, juga akan menjadi pusat informasi untuk proyek-proyek pembangunan yang sekiranya bisa disasar investor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Platform ini akan menjadi jawaban untuk memenuhi kebutuhan calon investor. Anda bisa menjajaki area investasi potensial yang ada di Indonesia, mulai dari sektor pertanian hingga infrastruktur dan memiliki keterlibatan langsung dengan pemerintah lokal untuk membahas proyek siap pakai," ungkap Retno, Rabu (22/7).

Retno mengatakan peningkatan investasi tetap menjadi langkah penting bagi Indonesia agar mampu mempercepat pemulihan ekonomi nasional dari tekanan pandemi virus corona. Bahkan, Kementerian Luar Negeri dan BKPM telah membentuk tim khusus untuk mempercepat realisasi investasi dan membantu calon investor asing.

"Saya benar-benar berharap bahwa melalui acara ini, kami dapat meningkatkan investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi untuk menuju pemulihan ekonomi," ucapnya.

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan lembaganya akan mempercepat layanan investasi bagi calon investor dan kerja sama antara investor dengan pemerintah daerah sesuai lokasi proyek.

[Gambas:Video CNN]

"Yakinlah bahwa kami akan selalu siap membantu dan memfasilitasi seluruh keperluan investor mulai dari informasi, potensi investasi, perizinan, maupun sampai dengan insentif," ujarnya.

Duta Besar Indonesia untuk Singapura Ngurah Swajaya menambahkan percepatan layanan investasi nantinya tidak hanya diberikan kepada investor di Negeri Singa, namun juga negara-negara lain yang terhubung dalam rantai pasok bisnis di Singapura. Artinya, peluang aliran investasi yang masuk bisa lebih beragam dan besar.

"Acara ini telah menarik banyak pemangku kepentingan di Indonesia dan investor yang berbasis di Singapura dan menular ke banyak negara lain yang tergabung dengan kami. Indonesia bagian penting dari rantai pasok global dengan proyek-proyek yang sedang berjalan. Indonesia juga pasar yang besar," katanya.

Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan bank sentral senantiasa menjaga fundamental ekonomi Tanah Air untuk turut menambah kepercayaan investor asing agar mau menanamkan modal di dalam negeri. Regulator moneter juga ambil bagian dalam pemulihan ekonomi nasional, sehingga diharapkan mampu menambah daya tarik investasi di Indonesia.

"Kami melakukan reformasi struktural pada sektor prioritas, seperti manufaktur, infrastruktur, pariwisata, dan investasi juga akan bergerak maju dengan finalisasi RUU Omnibus Law," tuturnya.

Sementara di bidang sistem pembayaran, BI terus mengupayakan peningkatan digitalisasi pada sistem ini. Salah satunya dengan memperluas penggunaan QRIS yang kini terhubung dengan bank, fintech, e-commerce, hingga para UMKM.

Sebagai gambaran, menurut data BKPM, Singapura masih menduduki peringkat pertama sebagai negara penyumbang investasi tertinggi pada semester I 2020. Nilai investasi Singapura ke Indonesia mencapai US$4,7 miliar atau 34,4 persen dari total investasi.

(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER