BKF Sebut Potensi Resesi Indonesia Tidak Dalam

CNN Indonesia
Jumat, 24 Jul 2020 12:23 WIB
BKF mengakui Indonesia berpeluang masuk ke jurang resesi tahun ini. Namun, potensi resesi diperkirakan tidak terlalu dalam.
BKF mengakui Indonesia berpeluang masuk ke jurang resesi tahun ini. Namun, potensi resesi diperkirakan tidak terlalu dalam.(Dok. Kementerian Keuangan).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Kebijakan Fiskal (BKF) mengakui Indonesia berpeluang masuk ke jurang resesi ekonomi tahun ini. Namun, potensi resesi diperkirakan tidak terlalu dalam.

"Indonesia ada peluang tidak masuk resesi, kalau pun (ada peluang) resesi harapannya tidak dalam, mungkin sekitar nol persen atau lebih kecil dari itu di bawah nol persen," kata Kepala BKF Febrio Kacaribu, Jumat (24/7).

Sejauh ini, pemerintah memprediksi ekonomi kuartal II 2020 minus 4,3 persen. Namun, pemerintah akan berupaya akan ekonomi membaik pada kuartal III 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk menangani dampak ini stimulus harus diberikan. Walaupun memang pada Juni 2020 ada tanda-tanda perbaikan. Ini yang ingin kami dorong supaya ke depan bisa tumbuh lebih solid lagi untuk kuartal III 2020," jelas Febrio.

Ia bilang sejumlah program pemulihan ekonomi nasional (PEN) berjalan cukup baik. Salah satunya adalah penyaluran bantuan sosial (bansos) yang sudah mencapai 45 persen dari total dana yang dialokasikan sebesar Rp203 triliun.

"Program bansos ada program keluarga harapan (PKH), bansos listrik. Ini sudah sangat on track," ujar Febrio.

Selain itu, Febrio mengklaim perbankan sudah mulai menyalurkan kredit modal kerja dari pendapatan dana pemerintah. Hal ini dipercaya akan membangkitkan lagi sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

"Kami usahakan dorong semua sektor pemulihan ekonomi nasional agar kuartal III 2020 tidak negatif, mudah-mudahan bisa di atas nol persen," jelas dia.

Sebagai informasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2020 anjlok menjadi 2,97 persen. Angkanya turun signifikan dari periode sebelum-sebelumnya yang berada di kisaran 4 persen-5 persen. 

[Gambas:Video CNN]



(aud/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER