Kementerian ESDM berencana melelang 10 wilayah kerja (WK) atau blok migas konvensional di tengah pandemi virus corona (covid-19). Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial mengaku tak berharap seluruh blok migas tersebut laris manis.
Pasalnya, di tengah perlambatan ekonomi sekarang ini, perusahaan-perusahaan migas global masih menerapkan efisiensi yang berdampak pada pemangkasan belanja modal atawa capital expenditure (capex).
Kendati demikian, Ego optimistis 5 dari 10 blok migas yang ditawarkan bisa diteken pada tahun ini. "Kami tidak akan menjawab 10-10nya, terutama penunjukan lelang langsung 3 atau 5 besar sampai akhir tahun ini kami optimis bisa terjadinya tanda tangan," ujarnya dalam video conference, Rabu (5/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ego menjelaskan 10 blok migas yang ditawarkan memiliki potensi sumber daya 3,4 miliar barel minyak. Tetapi, untuk bisa dihitung sebagai cadangan minyak, resource tersebut perlu dibuktikan dengan melakukan eksplorasi.
Menurut Ego, resource tersebut cukup besar, sebab jika 10 persen-15 persen resource tersebut dapat diubah menjadi cadangan, maka lifting minyak dapat meningkat signifikan.
Selain minyak, ada pula sumber daya berupa gas yang mencapai 5 trillion cubic feet (TCF). Nantinya pemerintah akan melakukan dua pendekatan dalam menawarkan 10 blok migas tersebut, yakni penawaran langsung dan lelang reguler.
Lima blok migas yang akan ditawarkan secara langsung di antaranya WK Merangin III, Sumatera Selatan & Jambi (Onshore); WK Sekayu, Sumatera Selatan (Onshore) ; WK North Kangean, Jawa Timur (Offshore); WK Cendrawasih VIII, Papua (Offshore); dan Mamberamo, Papua, (Onshore & Offshore).
Sementara, blok migas yang dilelang reguler di antaranya WK West Palmerah, Sumatera Selatan & Jambi (Onshore); WK Rangkas, Jawa Barat & Banten (Onshore); WK Liman, Jawa Timur (Onshore); WK Bose, NTT (Onshore & Offshore); dan Maratua II, Kaltara (Onshore & Offshore).
Ego menambahkan penawaran dalam mekanisme penawaran langsung lebih menjanjikan karena tingkat kepastian dan intensitas komunikasi dengan para badan usaha lebih tinggi.
"Kami dalam waktu dekat ini akan memutuskan apakah di akhir kuartal ketiga atau kuartal empat tahun ini," tandasnya.