Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan realisasi investasi kelistrikan sepanjang semester I 2020 sebesar US$3,97 miliar. Capaian itu baru menyentuh 33,22 persen dari target tahun ini yang sebesar US$11,95 miliar.
Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman Hutajulu mengungkapkan rendahnya investasi di sektor kelistrikan disebabkan oleh pandemi virus corona. Sebab, pada Januari-April 2020 nilai investasi diklaim masih cukup positif.
"Kalau dilihat sebelum ada virus corona sampai April 2020 ini realisasi selalu lebih dari target. Target April 2020 US$2,99 miliar, tapi realisasinya US$3,3 miliar," ungkap Jisman dalam video conference, Kamis (30/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, ia menyatakan realisasi investasi pada Mei hingga Juli 2020 semakin jauh dari target per bulannya. Hal ini sejalan dengan peningkatan penularan virus corona yang semakin tinggi.
"Realisasi Mei 2020 sudah agak renggang antara target dengan realisasi, Juni 2020 juga semakin renggang," terang dia.
Melihat kondisi ini, ia pesimistis investasi ketenagalistrikan bisa mencapai target. Namun, Jisman tak menyebut pasti berapa proyeksi realisasi investasi hingga akhir 2020.
"Kami lihat kondisi ini maka realisasi agak di bawah dari target. Ini pendapat pribadi," jelas Jisman.
Sementara, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi yang masuk ke Indonesia sebesar Rp402,6 triliun pada semester I 2020. Realisasi yang terjadi di tengah penyebaran virus corona itu mencapai 49,3 persen dari target investasi tahun ini yang sebesar Rp817,2 triliun.
Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mengatakan jumlah investasi pada semester I 2020 naik tipis 1,8 persen dibandingkan dengan posisi semester I 2019 yang sebesar Rp395,6 triliun.
Rinciannya, realisasi investasi itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp207 triliun atau 51.4 persen dari target dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp195,6 triliun atau 48,6 persen dari target. Realisasi PMDN naik 13,2 persen, sedangkan PMA turun 8,1 persen.