Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja mengungkapkan sebanyak 485.772 peserta Kartu Prakerja telah menerima insentif dari pemerintah. Jumlah itu, sekitar 96,9 persen dari total peserta yang telah menyelesaikan pelatihan yakni 501 ribu orang.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan PMO masih memproses pemberian insentif kepada sekitar 15 ribu peserta yang telah menyelesaikan pelatihan.
"Selisih 15 ribu itu tidak berarti, oh ini belum terima (insentif). Setiap hari, kami harus lakukan rekonsiliasi bisa sampai 20 ribu-40 ribu per hari. Jadi, bukan berarti kami tidak bayar tapi ini proses yang perlu kami lakukan pengecekan," ujarnya dalam paparan virtual, Jumat (7/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiap peserta yang lolos seleksi Kartu Prakerja mendapatkan total manfaat senilai Rp3,5 juta. Terdiri dari, biaya pelatihan sebesar Rp1 juta per peserta dan dana insentif Rp2,4 juta yang diberikan sebesar Rp600 ribu setiap bulan selama empat bulan. Selain itu, peserta juga mendapatkan insentif survei sebesar Rp50 ribu per peserta per bulan selama tiga bulan.
Pemerintah melakukan transfer biaya pelatihan masing-masing peserta ke rekening bank atau e-wallet yang dimiliki peserta. Saat ini, ada empat empat mitra pembayaran yang bisa dipilih peserta meliputi OVO, Gopay, LinkAja, dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
Denni mengatakan jika dalam waktu 30 hari sejak pengiriman dana pelatihan tidak digunakan, maka kepesertaan yang bersangkutan akan dicabut secara otomatis sistem.
"Jadi, sistem otomatis 30 hari sejak sudah diberikan uangnya kalau itu tidak dimanfaatkan kami kembalikan ke kas negara karena banyak masyarakat yang membutuhkan," ujarnya.
Sementara itu, sebanyak 170 ribu peserta telah mengisi survei pelaksanaan program Kartu Prakerja. Selanjutnya, insentif survei tersebut senilai Rp50 ribu per peserta selama tiga bulan, akan dikirim dalam kurun waktu 14 hari.
"Jadi sabar, sifatnya tidak langsung, tapi maksimal 14 hari kalender," tuturnya.