Serapan LNG Turun Jadi 5.848 BBTUD Akibat Covid-19

CNN Indonesia
Senin, 24 Agu 2020 17:50 WIB
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan rendahnya serapan LNG tak lepas dari penurunan laju ekonomi karena pandemi corona
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan rendahnya serapan LNG tak lepas dari penurunan laju ekonomi karena pandemi corona. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean).
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Kerja Khusus Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) mencatat serapan Liquified Natural Gas (LNG) turun menjadi 5.848 Billion British Thermal Unit per Day (BBTUD) pada semester I 2020.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan jumlah tersebut turun 4,7 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai 6.138 BBTUD.

Dwi menjelaskan rendahnya serapan LNG disebabkan penurunan pertumbuhan ekonomi akibat pandemi covid-19. Hal ini tak hanya membuat penurunan dari sisi permintaan (demand) melainkan juga produksi (supply).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dilihat sebarannya LPG domestik relatif tetap kemudian serapan gas untuk lifting untuk proses produksi relatif juga tetap, ada sedikit penurunan," tutur Dwi dalam rapat di komisi VII DPR, Senin (24/8).

Dwi melanjutkan, rendahnya serapan LNG terlihat dari turunnya serapan LNG domestik dari 547 BBTUD pada semester pertama tahun lalu menjadi 541 BBTUD di tahun ini.

Kemudian serapan dari industri pupuk dan Petrokimia turun dari 743 BBTUD pada 2019 menjadi 708 BBTUD di tahun 2020.

Selanjutnya serapan Sektor kelistrikan juga turun dari 839 BBTUD ke 711 BBTUD. "Sementara itu, LNG ekspor relatif masih cukup baik lantaran penurunannya tidak terlalu besar dari yakni 1.416 ke 1.408 BBTUD," ucap Dwi.

Kemudian serapan LNG untuk industri juga terpantau turun dari 1.598 BBTUD di semester I 2019 menjadi 1.533 BBTUD sepanjang semester I tahun ini. "City Gas naik tapi sedikit sekali dan Gas Pipa ekspor naik dari 738 ke-754 BBTUD," imbuhnya.

Sementara itu jika dilihat per kuartal, penurunan serapan gas terburuk terjadi di kuartal II 2020. Untuk sektor industri misalnya, penurunan gas mencapai 170 BBTUD karena libur lebaran, covid-19 dan PSBB.

Sektor Pupuk dan Petrokimia turun 30 BBTUD karena covid-19, pemeliharaan rutin dan over stock. Ada pula penurunan serapan si sektor kelistrikan pada kuartal II lalu yang mencapai 73 BBTUD.

"PLN karena serapan listriknya juga turun akhirnya operasi tenaga listriknya turun memang sebagian besar dari LNG yang diserap oleh PLN masih mendukung untuk kebutuhan pick saja," tandasnya.

[Gambas:Video CNN]



(hrf/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER