Kinerja Sejumlah Perusahaan Tambang Lesu di Tengah Corona

CNN Indonesia
Rabu, 26 Agu 2020 16:37 WIB
Kinerja perusahaan tambang seperti Vale, PT Timah dan Antam lesu di tengah penyebaran virus corona belakangan ini tercermin dari performa keuangan mereka.
Kinerja sejumlah perusahaan tambang memble di tengah penyebaran virus corona belakangan ini. Beberapa di antara mereka rugi. Ilustrasi. CNN Indonesia/Safir Makki).
Jakarta, CNN Indonesia --

PT Vale Indonesia Tbk membukukan laba sebesar US$53 juta atau sekitar Rp778 miliar (kurs Rp14.600 per dolar AS) sepanjang semester I 2020. Capaian berbanding terbalik jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu ketika perseroan mencatat rugi bersih sebesar US$26,2 juta.

Meski demikian, sepanjang kuartal II lalu laba perseroan tercatat hanya sebesar US$24 juta atau menyusut dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai US$29 juta. Penurunan tersebut terutama disebabkan oleh pendapatan keuangan dan manfaat pajak penghasilan yang lebih rendah.

Perusahaan yang 20 persen sahamnya dimiliki PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) itu juga mencatat pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) mencapai US$59,4 juta pada kuartal II 2020. Capaian ini naik tipis dibandingkan kuartal sebelumnya sebesar US$54,9 juta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun beban pokok pendapatan pada kuartal II naik sebesar 7 persen dari sebelumnya US$154,1 juta di kuartal I menjadi menjadi US$165,6 juta pada kuartal II 2020.

Kinerja keuangan Vale masih lebih baik ketimbang anak usaha Inalum lainnya yakni PT Timah Tbk (TINS). Sepanjang semester I 2020, emiten pelat merah tersebut membukukan rugi bersih sebesar Rp390,07 miliar.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, rugi bersih yang diderita TINS di tahun ini berbanding terbalik dengan capaian di periode yang sama tahun sebelumnya di mana perseroan meraup laba bersih hingga Rp205,29 miliar.

Buruknya kinerja keuangan Timah juga terlihat dari pendapatannya yang turun 18,48 persen secara tahunan (yoy) di semester I-2020 lalu. Produsen timah terbesar di Indonesia ini hanya membukukan pendapatan Rp7,97 triliun hingga akhir Juni 2020, dari sebelumnya Rp9,78 triliun.

[Gambas:Video CNN]

Sekitar 95 persen atau Rp7,6 triliun dari pendapatan tersebut merupakan hasil penjualan ke pasar ekspor. Sementara sisanya yakni Rp 340,96 miliar merupakan penjualan ke pasar dalam negeri.

Selain Timah, penurunan kinerja keuangan juga dialami oleh PT Aneka Tambang Tbk atau Antam yang mencatat laba bersih semester I 2020 sebesar Rp84,82 miliar atau anjlok 80,18 persen dibandingkan capaian yang diperoleh pada paruh pertama 2019 yang mencapai Rp428 miliar.

Antam juga mencatat penurunan penjualan hingga 36,06 persen yakni dari Rp14,43 triliun pada semester I-2019 menjadi Rp9,23 triliun pada semester I-2020.

Pada periode ini perseroan mencatat beban keuangan yang sangat tinggi yakni mencapai Rp382,09 miliar. Angka ini naik signifikan dari beban keuangan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp72,92 miliar.

Selain itu, perseroan juga mencatat kerugian entitas asosiasi sebesar RP30,46 miliar serta beban lain-lain sebesar Rp318,70 miliar.

(hrf/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER