Sri Mulyani Bocorkan Strategi Selamatkan RI dari Resesi

CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2020 13:08 WIB
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan kontraksi pertumbuhan terbesar pada kuartal II terjadi pada konsumsi dan investasi. Strategi akan menyasar itu.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan strategi pemerintah agar terlepas dari ancaman resesi ekonomi pada kuartal III 2020.(ANTARAFOTO/Puspa Perwitasari).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan strategi pemerintah dalam menghindarkan Indonesia dari ancaman resesi ekonomi pada kuartal III 2020. Ia menyebut kontraksi pertumbuhan terbesar pada kuartal sebelumnya disumbang oleh sisi konsumsi dan investasi akibat pembatasan aktivitas selama pandemi virus corona.

Oleh karena itu, 'jurus' yang digunakan untuk menyelamatkan Indonesia dari resesi akan menyasar kedua komponen tersebut.

Diketahui, kontraksi investasi pada kuartal II 2020 mencapai minus 8,6 persen, jauh lebih dalam dari pertumbuhan ekonomi negara yang minus 5,32 persen. Sementara, konsumsi rumah tangga pada kuartal sama menembus minus 5,51 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Seandainya akselerasi belanja dan keyakinan konsumen sudah mulai pulih terutama kelas menengah atas dan investasi, kontraksi mulai bisa diturunkan. Maka kita bisa mengharapkan (pertumbuhan) kuartal III 0 persen," ucapnya lewat video conference, Jumat (28/8).

Menurut Bendahara Negara, kunci agar pertumbuhan ekonomi pada kuartal III dapat mendarat di zona positif adalah belanja pemerintah dan memupuk keyakinan konsumen.

Oleh karena itu, pemerintah akan lebih agresif melakukan belanja negara. Ani, sapaan akrabnya, menargetkan pada kuartal III dan IV dana sebanyak Rp180 triliun dari pemulihan ekonomi nasional (PEN) dapat disalurkan kepada masyarakat. Total tersebut berasal dari dua pos yaitu bantuan untuk UMKM dan dunia usaha atau korporasi.

Ia menargetkan dana sebesar Rp100 triliun dapat dicairkan untuk pelaku UMKM sepanjang periode tersebut, baik untuk subsidi penundaan cicilan dan modal pinjaman mau pun penambahan kredit modal kerja.

"UMKM plus (tambah) korporasi jadi total Rp180 triliun yang bisa disalurkan. Ini diharap mendorong dari sisi konsumsi atau produksi," jelas Ani.

Lebih lanjut, Ani mengatakan bahwa terhentinya berbagai proyek investasi pada kuartal II menjadi pukul berat untuk pertumbuhan ekonomi. Sehingga kata dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin kementerian teknis seperti Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan kembali menggenjot proyek infrastruktur sepanjang tahun ini.

Sebab, infrastruktur merupakan salah satu indikator penjaga produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

Ini dikerjakan bersamaan dengan menarik investasi baik swasta mau pun asing oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). "Sisi investasi, jangan hanya sisi belanja pemerintah saja tapi kegiatan investasi swasta yang kemarin terhenti karena PSBB sekarang bisa realisasi lagi secara bertahap," kata dia.

Lebih lanjut, meski berdasarkan Google Mobility Indeks (GMI) sejak Juni ekonomi telah menunjukkan pergerakan yang membaik. Namun, hal tersebut tak dapat diterjemahkan langsung terhadap kenaikan konsumsi. GMI Juni tercatat minus 12 dari normal, membaik dari perolehan Mei yaitu minus 24.

Ia mengaku pemerintah masih memiliki PR untuk mendongkrak tingkat kepercayaan konsumsi. Pasalnya, meski pusat perbelanjaan sudah dibuka, namun belanja tercatat masih minim.

"Google mobilitas meningkat dibanding April-Mei tapi mobilitas tidak diterjemahkan ke konsumsi investasi. Konsumsi tertahan, di mal jumlah yang hadir tidak terjemahannya beli," pungkasnya.

[Gambas:Video CNN]



(wel/age)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER