Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada Juli 2020 mencapai 159,76 ribu kunjungan. Jumlah kunjungan itu naik tipis 0,95 persen dibandingkan Juni 2020 sebesar 158,25 ribu kunjungan.
Sedangkan jika dibandingkan Juni tahun lalu mengalami penurunan sebesar 89,12 persen dari sebelumnya 1,47 juta kunjungan.
Meski naik secara bulanan, Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kunjungan turis asing masih sangat terbatas. Mayoritas kedatangan mereka didominasi tujuan bisnis, bukan leisure.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini karena masih ada PSBB dan kita belum aman dari pandemi covid-19, serta banyak negara yang masih menerapkan pelarangan untuk wisata," ungkapnya, dalam paparan virtual, Selasa (1/9).
Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman pada Januari-Juli 2020 mencapai 3,25 juta kunjungan. Jumlah itu turun 64,64 persen dibanding jumlah kunjungan periode yang sama tahun lalu 9,18 juta kunjungan.
Menurutnya, pemulihan sektor pariwisata yang terdampak pandemi ini membutuhkan waktu lama untuk kembali normal.
"Tentu ini perlu kita cermati dan carikan langkah keluar karena penurunan wisatawan baik mancanegara dan nusantara akan berdampak pada kegiatan pendukungnya, seperti tingkat hunian hotel, makanan, akomodasi, dan lain-lain," terang dia.
Lihat juga:BPS Catat Deflasi Agustus 0,05 Persen |
Jika dilihat, menurut asal negara, kunjungan wisman paling banyak berasal dari Timor Leste sebanyak 85,28 ribu kunjungan. Jumlah itu menyumbang 53,38 persen dari total kunjungan.
"Bisa dipahami karena mereka bisa lewat darat saja ke Indonesia," katanya.
Diikuti, turis Malaysia sebanyak 58,61 ribu kunjungan atau 36,69 persen, China 2,75 ribu kunjungan atau 1,72 persen, AS 1,40 ribu kunjungan atau 0,88 persen, dan Papua Nugini 1,30 ribu kunjungan atau 0,81 persen.