Deflasi Agustus Tekan Rupiah ke Rp14.572 per Dolar AS

CNN Indonesia
Selasa, 01 Sep 2020 16:12 WIB
Rupiah melemah tipis 0,07 persen ke level Rp14.572 per dolar AS pada Selasa (1/9) akibat rilis deflasi 0,05 persen.
Rupiah melemah ke Rp14.572 per dolar AS pada Selasa (1/9) tertekan oleh data deflasi. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.572 per dolar AS pada Selasa (1/9) sore. Posisi ini melemah 10 poin atau 0,07 persen dari Rp14.562 pada Senin (31/8).

Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.615 per dolar AS atau melemah dari Rp14.554 per dolar AS pada Senin (31/8).

Di kawasan Asia, rupiah melemah bersama peso Filipina minus 0,2 persen dan baht Thailand minus 0,09 persen. Sedangkan mata uang Asia lain berhasil menguat dari dolar AS. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rupee India menguat 1,02 persen, ringgit Malaysia 0,5 persen won Korea Selatan 0,39 persen, yuan China 0,33 persen, dolar Singapura 0,19 persen, dan yen Jepang 0,16 persen. Sementara dolar Hong Kong stagnan.

Sedangkan mata uang utama negara maju kompak berada di zona hijau. Rubel Rusia menguat 0,55 persen, poundsterling Inggirs 0,39 persen, dolar Kanada 0,37 persen, euro Eropa 0,29 persen, dolar Australia 0,13 persen, dan franc Swiss 0,09 persen.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah hari ini terjadi karena terpengaruh sentimen rilis deflasi 0,05 persen secara bulanan pada Agustus 2020. Sentimen ini membuat penguatan mata uang Garuda pada Senin kemarin tidak berlanjut.

"Deflasi bisa mengindikasikan berkurangnya daya beli masyarakat yang mungkin terimbas tekanan akibat kondisi pandemi covid-19," ujar Ariston kepada CNNIndonesia.com.

Padahal, dolar AS masih dalam tren melemah akibat sentimen dari bank sentral AS, The Federal Reserve. Sebab, The Fed memberi sinyal akan tetap memperpanjang kebijakan moneter untuk menopang pemulihan ekonomi.

[Gambas:Video CNN]



(uli/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER