Sri Mulyani Klaim Sektor Transportasi Mulai Pulih dari Corona

CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2020 07:10 WIB
Menkeu Sri Mulyani juga menyebut sektor perdagangan mulai lepas dari tekanan virus corona pada kuartal III tahun ini walaupun masih mengalami kontraksi.
Sri Mulyani menyebut sektor transportasi dan perdagangan mulai pulih dari tekanan corona pada kuartal III tahun ini. (CNN Indonesia/ Bisma Septalisma).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani memproyeksi sektor transportasi dan pergudangan sedikit pulih dari tekanan virus corona pada kuartal III 2020. Ia optimistis angka pertumbuhannya akan lebih baik dari posisi kuartal II 2020 yang sempat anjlok hingga minus 30,84 persen.

"Diperkirakan transportasi dan pergudangan sedikit pulih atau lebih pulih dibandingkan dengan kontraksi dalam (pada kuartal II 2020)," ungkap Sri Mulyani dalam video conference, Rabu (2/9).

Selain itu, Sri Mulyani juga melihat ada potensi perbaikan di sektor perdagangan. Ia memprediksi kontraksi sektor perdagangan pada kuartal III 2020 lebih rendah dari kuartal II 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal sama juga kemungkinan terjadi pada industri pengolahan. Sri Mulyani memperkirakan realisasinya pada periode Juli-September 2020 akan lebih bagus ketimbang sebelumnya yang minus 6,19 persen.

"Dengan Purchasing Manager's Index (PMI) di atas 50, maka diharapkan industri pengolahan membaik pada kuartal III dan kuartal IV 2020," jelas Sri Mulyani.

Sebelumnya, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menyatakan sektor transportasi dan pergudangan menjadi sumber kontraksi tertinggi untuk ekonomi nasional semester II 2020. Hal itu jika dilihat berdasarkan lapangan usaha.

"Sektor transportasi terdampak luar biasa karena pendami virus corona. Ini karena ada imbauan work from home (WFH) dan school from home (SFH) sebagai salah satu langkah pencegahan penyebaran pandemi virus corona," ungkap Suhariyanto.

Selain itu, penurunan sektor transportasi juga terjadi karena kebijakan larangan mudik saat Idul Fitri tahun ini. Kemudian, penurunan aktivitas kargo pada masa pandemi juga mempengaruhi kinerja transportasi.

[Gambas:Video CNN]

Kontraksi ini hampir terjadi di seluruh sektor lapangan usaha sepanjang kuartal II 2020. Sektor akomodasi dan makan minum misalnya tercatat minus 22,02 persen.

Lalu, industri minus 6,19 persen, perdagangan minus 7,57 persen, konstruksi minus 5,39 persen, pertambangan minus 2,72 persen, administrasi pemerintahan minus 3,22 persen, jasa lainnya minus 12,6 persen, jasa perusahaan minus 12,09 persen, serta pengadaan listrik dan gas minus 5,46 persen.

Secara keseluruhan, Suhariyanto mengatakan kontraksi ekonomi Indonesia pada kuartal II 2020 sebesar 5,32 persen. Ini merupakan yang pertama sejak kuartal I 1999, di mana saat itu ekonomi minus 6,13 persen.

(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER